Memiliki hunian dan aman dan nyaman merupakan keinginan sebagian besar orang, namun terkadang bahaya selalu mengintai rumah kita mulai dari bahaya eksternal seperti pencurian dan bahaya internal seperti kebakaran. Kebakaran merupakan bencana yang kerap kali mengancam terlebih di perkotaan yang padat penduduk. Banyak faktor yang memicu kebakaran terjadi seperti ledakan kompor gas, faktor kelalaian dan yang paling berbahaya adalah kesalahan pemasangan instalasi listrik yang mengakibatkan arus pendek. Faktanya sekitar 73% kebakaran rumah adalah dari listrik mulai dari instalasinya yang salah, hubungan arus pendek dan pemilihan alat-alat listrik yang salah.
Kompasiana pada sabtu 25 november 2017 bekerja sama dengan schneider electric indonesia menggelar acara bertajuk "73% kebakaran rumah adalah listrik". Pada acara tersebut dipaparkan mengenai solusi mengenai bagaimana solusi meminimalisir bahaya kebakaran di rumah. Selain itu juga di berikan tips mengenai pemilihan alat listrik yang tepat.
Franco Nasarino selaku product marketing schneider electric indonesia memaparkan bahwa kebanyakan rumah-rumah baru memiliki kesalahan instalasi atau pembuatan instalasi yang asal-asalan sehingga membahayakan pemilik rumah. Seperti kabel yang tidak di lapisi oleh pipa pengaman dan penggunaan MCB yang tidak tepat.
Ada dua bahaya yang dapat mengintai rumah kita, yaitu bahaya yang terlihat dan tidak terlihat. Bahaya yang terlihat diantaranya seperti pemasangan instalasi kabel dan fitting tidak di klem di tempat yang benar, selain itu juga kita harus memperhatikan jika kabel instalasi tidak di klem dan tanpa pipa akan sangat rentan sekali terhadap bahaya kebakaran. Faktor yang tidak terlihat diantaranya adalah instalasi diatas flapon, kita harus memperhatika apakan dipasang tanpa roll isalator, apakah tanpa lasoop dan pemasangan rapi atau tidak. Semua presedur yang dipaparkan diatas harus kita perhatikan untuk meminimalisir bahaya kebakaran.
Selain memperhatikan instalasi listrik di rumah, kita juga harus mengetahui daya listrik di rumah apakah daya listrik sesuai, karena jika daya listrik tidak sesuai dengan pemakaian maka MCB (miniatur circuit breaker) akan memutus daya listrik untuk keamanan. Sebagaimana kita tahu bahwa MCB bertugas memutus aliran listrik jika terjadi hal-hal yang membahayakan seperti kelebihan daya atau korsleting/short circuit atau arus lebih yang disebabkan oleh gangguan.
Sebagai informasi, untuk mengetahui daya listrik rumah kita, cukup di cek MCB rumah biasanya akan tertera berapa ampere dayanya, seperti contoh C6 itu berarti 6 ampere, kemudian untuk mengetahuinya cukup dihitung 6 ampere X 220V = 1320 yang berarti rumah kita memiliki daya 1320.
MCB merupakan alat yang lazim digunakan di rumah-rumah, alat kelistrikan yang di gunakan dalam instalasi lisrik ini mempunyai peran sangat penting untuk melindungi instalasi listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan dan hubungan singkat arus listrik (short circuit arau korsleting). Jika fungsi MCB terdapat kegagalan dapat menimbulkan munculnya percikan api karena hubungan singkat atau korsleting listrik yang dapat mengakibatkan kebakaran.
Namun faktanya bahaya kebakaran merupakan bukan satu-satunya bahaya yang mengintai kita, hal yang juga berbahaya bagi kita adalah jika terdapat masalah terhadap instalasi listrik dan kita bisa tersengat aliran listrik. Kebanyakn MCB saat ini akan memutus aliran listrik jika terjadi kelebihan daya atau konsleting listrik, maka ketika kita tersetrum MCB tidak akan turun.
Untuk menambah rasa aman bagi konsumen, Schneider Electric indonesia menciptakan alat baru yang di beri nama Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) sebuah alat yang melindungi manusia dari sengatan listrik dan bahaya kebakaran akibat adanya gangguan pada instalasi listrik yang tidak baik, dengan kata lain ELCB ini akan memutus aliran istrik kita kita tersengat listrik beda halnya dengan MCB yang hanya memutus aliran listrik ketiika terjadi konsleting listrik dan kelebihan daya. Jadi MCB berbeda dengan ELCB. Untuk melindungi manusia terhadap bahaya dari sengatan aliran listrik akibat arus bocor gunakan ELCB/RCBO 30mA dan untuk melindungi temat tinggal kita dari bahaya kebakaran, gunakan ELCB 300mA.
Terobosan yang paling bari dari schneider elektric indonesia adalah RCBO merupakan gabungan antara MCB dan ELCB dalam satu produk yang berfungsi sebagai proteksi listrik rumah kita terhadap arus bocor/arus kejut dan hubungan singkat korsleting. Soal harga, perangkat dari scheneider elektric indoneesia sangat lah terjangkau. Untuk sebuah perangkat listrik MCB kita cukup membayar Rp 59.400 untuk keamanan rumah kita.
Schneider Electric indonesia selalu berinovasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen, khususnya para konsumen di indonesia. Perusahaan yang berasal dari perancis ini berfokus pada peralatan MCB, Travo dan masih bannyak lagi peralatan yang mendukung konsumen indonesia baik sekala resindesial maupun industri.