Lihat ke Halaman Asli

Heru Prasetiyo

Masyarakat Biasa

Aku Adalah Anak Pelosok

Diperbarui: 28 Desember 2024   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi salah satu sekolah di Kab. GOWA, SulSel Desa BorongBulo, 18 November 2022

Di sebuah Desa yang tentram nan damai,  aku sedang menatap indahnya langitdi tengah teriknya matahari, aku lelah melihat semesta yang kadang tak menentu. Kadang iya ceriah, kadang pula meneteskan kesedihan dan luapan kebisingan para hambanya, yang berjejer mencari arti makna kehidupan yang fanah ini, di saat skenario tuhan dimainkan.
Di teriknya matahari, suara lantunan kaki, suara bisingnya jangkrik yang terus bernyanyi, petanda Desa yang amat begitu subur pesawahannya nan jauh dari kata gemerlapnya lampu perkotaan.

Di terik panasnya terik matahari, pandanganku sedang tertuju keseorang Anak, dengan lantunan kaki, serta iringan suara mereka saat lekas balik dari sekolah menuju ke rumah mereka masing-masing.

"Tuk tuk tuk" begitulah sekilas suara lantunan sepatu anak-anak Sekolah. Dilain pihak, pandanganku tertuju keseorang anak yang sedang menemani ayahnya bertani, di sebuah sawah di panas teriknya matahari. Sungguh pemandangan yang teramat kejam di Negeri ini. "kenapa di Negeri ini, masih ada anak-anak yang tidak bisa merasakan namanya kebahagian, dalam menimba ilmu serta kelayakan fasilitas pendidikan, wahai Tuhanku!".

Kadang aku bertanya pada diri ini sendiri, apakah mereka yang tidak menuntut ilmu, serta pendidikan yang baik, seperti layaknya perkotaan, yang telah memiliki fasilitas pendidikan yang sangat baik dan merata!

Sungguh kejam negeri ini, aku yang pada saat itu menjalurkan tangan kedepan dan berdoa memohon kepada tuhan, agar aku di beri kekuatan untuk suatu saat, bisa setidaknya berguna untuk berkontribusi untuk anak - anak yang kurang beruntung dalam pendidikan, bagi mereka yang tidak mendapatkan pendidikan layak, serta bagi mereka yang kurang mampu.

Aku sebagai pemuda, merasa mendapatkan pendidikan yang layak, merasa miris dengan keadaan seperti ini. Sudah saatnya aku bukan hanya berdiam diri melihat situasi ini, sudah saat aku sebagai kaum pemuda untuk bergerak langsung turun ke Desa-desa pelosok, bagi anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan sebagai mana mestinya.

Ilmu yang telah aku dapatkan, aku bagikan kepada mereka, yang membutuhkan pendidikan serta pengetahuan yang layak dan di tunjang oleh fasilitas yang mendukung. Mencerdaskan kehidupan bangsa, yang tertera jelas pada Pancasila sila yang ke 4.

Sudah saatnya kita sebagai kaum pemuda tidak hanya berdiam diri melihat ini semua, percuma kita belajar setinggi langit, tapi lupa akan pendidikan anak-anak pelosok yang mungkin kurang beruntung dalam menempuh pendidikannya.

Kita sudah sangat sering mebaca buku A, B, C, hingga Z, tapi apa yang kemudian menjadi pengimplementasian dari itu semua, ternyata hanya hayalan belaka. Sudah saatnya kita bergerak dan turun langsung ke Masyarakat terkhsusnya daerah terpencil atau pelosok yang dimana Masyarakat hingga ke anak-anak mereka yang masih belum melek akan pengetahuan 

Pemuda berani keluar dari pagar, dan berani mengambil jalan yang bagaimana semestinya, baik dalam Agama, dan Negara ini sendiri sudah jelas pendidikan adalah sumber di atas segala hal dan wajib bagi mereka mendapatkan pendidikan yang layak dan merata, bahkan ada pepatah mengatakan "tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina", dan Ki Hajar Dewantara pernah berkata " Di dalam hidupnya anak-anak ada 3 tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikam yang amat penting, yaitu alam keluarga, alam perguruan, dan alam penggerakan pemuda. Saya rasa 2 penggalan kalimat itu sudah sangat jelas betapa pentingnya menuntut ilmu di semua kalangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline