Tertarik dengan ratenya yang murah dan kesan sebagai hotel yang relative baru dengan desain minimalis, juga karena kunjungan kami ke Yogya hanya bersifat transit, jadilah kami menginap di Hotel Pose In Yogyakarta akhir pekan pertengahan Maret 2016.
Lokasi hotel ini cukup mudah ditemukan di jl. Mayjend Sutoyo 62 Yogyakarta.Lebih kurang 100 m ke arah Barat dari Pojok Beteng Selatan-Timur Kraton Yogyakarta.Namun apabila anda datang di malam hari, penerangan depan bangunan yang kurang menyolok agak menyulitkan penemuan lokasi hotel.
Saat pertama kali masuk ke Lobby Hotel, kesan pertama yang saya tangkap adalah sederhana dan praktis.Dibawah cahaya lampu berwarna kuning yang hangat, tampak disebelah Barat furniture set Receipitonist yang juga terletak dibawah tangga naik ke lantai 02.Sedangkan di sebelah Timurnya, ditata ruang untuk makan dengan kapasitas sekitar 30 orang.
Setelah memberitahukan bahwa kami telah memesan kamar secara online,petugas dengan ramah dan mudah mempersilahkan kami ke kamar yang ternyata dekat letaknya dengan Front Office karena terletak di lantai 02, yaitu persis di sekitar atas Receiptionist tadi.Hotel ini tidak memiliki lift sehingga kami harus menenteng koper lewat tangga yang optredenya cukup tinggi, lumayan melelahkan, untung hanya 1 lantai saja.
Memasuki kamar kami, tampak suasana yang cukup bersih,kesan minimalis tampil dengan garis-garis di Background Dipan berwarna hijau - hijau muda dan coklat muda - tua, namun sayang mata kami langsung menangkap bekas2 kebocoran air di langit-langit , bekas kebocoran Air Condition, juga sudut ruang-ruang yang mengelupas cat dindingnya.Memasuki area kamar mandi yang terletak di belakang kepala dipan, tampak ruang yang sempit dengan area shower yang sangat dekat dengan area wastafel.Kemudian dengan was-was kami memeriksa kualitas semburan air, syukurlah semburan shower cukup kencang.
Kamar juga dilengkapi dengan almari standard dan meja yang cukup nyaman untuk menulis dengan Laptop.Tidak adanya penerangan di area meja, agak terasa kurang nyaman dan sudut meja dan almari itu menjadi tampak gelap.Sementara itu Dipan dilengkapi dengan Bed Side Table di tengah, hanya sayang Bed yang di sisi Utara, letaknya persis di bawah AC dan saat kami tidur, tengah malam ada air menetes dari AC tersebut.O ya kami sempat mengembalikan handuk dan meminta penggantinya karena handuk tampak kotor dan bernoda, dan itu dilayani dengan baik oleh House Keeping.
Bila anda membaca sharing kami diatas, tentunya terasa cukup amburadul ya pengalamannya.Benar memang rasanya kurang nyaman bila berlama-lama di dalam kamar, tapi sebenarnya masih banyak hal yang bisa dikembangkan dan diperbaiki di hotel ini.Saat di Receiptionist kami mendengar bahwa ada rencana renovasi yang akan mulai dikerjakan di tahun 2016 ini .Dan benar perkiraan kami, bahwa hotel ini dikembangkan dari hotel kelas Melati yang sudah ada sebelumnya, dan memang sudah sepantasnyalah renovasi kedua untuk menyempurnakan renovasi pertama harus segera dilakukan, agar potensi hotel ini karena lokasi , rate dan kepraktisannya tidak sia-sia dan akhirnya ditinggal oleh para pelanggan.
Sejumlah saran untuk pengembangan dan perbaikan menyongsong renovasi hotel adalah sbb. :
- Buat tanda yang jelas dan atraktif di tampak luar bangunan, agar baik siang maupun malam pengunjung dapat menemukan hotel dengan mudah.
- Penataan lighting di Front Office dan Lobby agar tidak terkesan monoton, atau bahkan seram.Tambahkan juga dengan kursi untuk tamu yang menunggu.Agar tamu tidak menunggu di ruang makan.
- Perbaikan utilitas : tambah penerangan di kamar atau pengaturannya, ganti AC bila memang sudah jadoel, perbaiki juga kebocoran2 di dinding yang berakibat pada mengelupasnya bahan pelapis dinding.Yang terakhir ini pasti sulit karena harus mencari sumber kebocoran itu sendiri apakah dari air hujan atau dari saluran air / plumbing yang lama.