Lihat ke Halaman Asli

heruman

Cimahi, 12 Februari 1978

Ojol

Diperbarui: 9 September 2020   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perjalanan hidup seseorang mungkin sulit diduga, kadang pula tak seindah yang di damba, bahkan  mungkin juga tak sesuai dengan harapan dan cita-cita semasa kecil. Roda dunia terus berputar seiring dengan roda kendaraan bermotorku pun berputar kencang mengantarkan penumpang atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya berkeliling kota  bahkan mungkin ke luar kota ke kota tetangga tempat dimana saya tinggal. 

Mungkin tidak terbayangkan kalau dulu akan menjadi tukang ojeg seandainya zaman masih seperti dulu, teknologi merubah segalanya, dengan diawali menjamurnya handphone diawal tahun 2000an yang kala itu simcard pun harganya masih selangit. Perubahan zaman terus berlangsung, teknologi semakin dinamis handphone pun bukan hanya sekedar untuk komunikasi jarak jauh saja tetapi untuk hiburan dengan dilengkapi fitur serta aplikasi yang serba praktis. 

Hingga pada akhirnya kita mengalami zaman seperti sekarang yang serba online yang tidak terbayangkan sebelumnya ketika saya masih anak-anak atau remaja di tahun 80an atau awal 90an. Sampailah pada akhirnya di tahun 2010, salah satu produk dari berbasis online tersebut adalah OJOL yaitu Ojeg Online, dengan ojol orang bisa memesan ojeg melalui aplikasi yang ada di handphone dan dihubungkan dengan tukang ojeg atau driver oleh penyedia aplikasi tersebut. 

Dengan adanya Ojol ini ada beberapa keuntungan bagi pengguna diantaranya efektivitas waktu karena penumpang dijemput dan diantar sesuai tempat tujuan, harga yang relatif murah untuk rute yang tidak dilalui angkutan umum, sarana transfortasi alternatif untuk menghindari macet. Selain itu menimbulkan kerugian bagi transfortasi lainnya yang lebih dulu eksis seperti angkot, ojeg pangkalan, taksi, dsb, yang tidak jarang "bersitegang" dengan ojol ketika awal kehadirannya.  

Pada akhirnya kita tidak bisa menolak kemajuan teknologi, dan semua harus adaptasi dengan perkembangan zaman agar tidak tertinggal oleh negara lain yang lebih dulu dan lebih maju dalam memanfaatkan teknologi tersebut. Betapapun suatu kemajuan teknologi pasti akan ada manfaat yang lebih untuk peradaban manusia, selain dampak negatif yang ditimbulkan yang sebisa mungkin dapat diminimalisir. Mungkin dalam kaca mata pemerintah dengan adanya ojol dapat membantu pemerintah dalam menyerap tenaga kerja yang luar biasa besar, diperkirakan ada 2- 2,5 jt driver online sampai saat ini.

Perkenalan saya dengan ojol diawali Oktober tahun 2017 ketika itu kebetulan sedang cuti dari pekerjaan di luar pulau, iseng-iseng saya ikut mendaftar driver ojol di salah satu perusahaan penyedia jasa transfortasi online ternama di Indonesia dan Asia Tenggara secara kebetulan waktu itu kantor perwakilan perusahaan tersebut tidak jauh dari rumah, cukup dengan berjalan kaki saja. 

Meskipun antri sampai ratusan orang waktu itu pada akhirnya saya terdaftar menjadi driver ojol dan beberapa hari kemudian aplikasi sudah bisa digunakan. Untuk mengisi kekosongan waktu cuti kerja juga sebagai sarana dalam mencari tambahan penghasilan akhirnya saya terjun jadi tukang ojeg online yang mungkin dulu tidak terbayang atau tercita-citakan. 

Setiap tiga bulan sekali saya mendapat cuti dari perusahaan selama 2 minggu atau paling lama satu bulan, untuk pulang ke kampung halaman dan bisa untuk mencari tambahan sekalian napak tilas tempat-tempat yang dulu semasa remaja pernah saya kunjungi, karena memang dari dulu saya suka keliling kota ini, tempat saya lahir dan besar juga menghabiskan masa sekolah disini. 

September tahun 2019, saya berencana resign dari perusahaan dimana saya bekerja dengan alasan jauh dari keluarga, tetapi perusahaan akhirnya memberi tugas baru sebagai representatif perusahaan di kota dimana saya tinggal meski pekerjaannya tidak kontinue tetapi saya masih mendapat gaji tetap meski secara nominal jauh dari kata cukup. Sudah setahun ini saya jadi driver ojol untuk menambal kekurangan biaya hidup sehari-hari. 

Sudah ribuan trip perjalanan, ribuan orang juga saya antar laki-laki, perempuan, dewasa, remaja maupun anak-anak. Ribuan kilometer juga jalan yang dilalui dari jalan kota yang lebar sampai gang-gang sempit di kota ini sudah saya lalui, bagi saya begitu mudah dan senang, ada kepuasan ketika melalui jalan-jalan yang dulu banyak kenangan semasa sekolah ataupun remaja, karena ada kecintaan terhadap kota ini. 

Banyak suka duka saya alami menjadi driver ojol, sukanya banyak bertemu orang berbeda karakter, latar belakang pendidikan, sosial, juga profesi. Bila penumpangnya welcome diajak ngobrol, disitulah bagi saya ada kepuasan bisa ngobrol banyak hal yang mungkin menambah wawasan saya dalam suatu bidang atau hal yang belum saya ketahui. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline