Lihat ke Halaman Asli

Bandara Baru Yogyakarta

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1408176466285621440

Sudah menjadi berita luas, bahwa DI Yogyakarta akan memiliki sebuah bandara baru, lokasinya di sekitar Kulonprogo. Kontroversi masih berlangsung, berkenaan dengan letaknya yang saling bersinggungan dengan sebuah pabrik pasir besi. Mudah-mudahan sekarang sudah tuntas. Bandara baru ini dibangun sebagai alternatif, karena Bandara Adisutjipto yang sekarang dirasakan sudah padat. Jumlah penumpang yang menggunakan bandara ini sudah melebihi kapasitasnya.

Ditambah lagi sebagai sebuah bandara utama tempat latihan sekolah penerbang, Adisutjipto menjadi ajang laithan pilot-pilot TNI-AU. Pada suatu saat tertentu pada jam sibuk, pesawat-pesawat latih TNI-AU menggunakan Bandara Adisutjipto sebagai ajang untuk melatih kemahiran mereka. Akibatnya pesawat sipil mesti mengalah dan memberi kesempatan kepada pesawat-pesawat latih tersebut. Ini menyebabkan delay yang menyebabkan ke-tidaknyaman-an penumpang. Oleh sebab itu menjadi wajarlah, jika kemudian PT. Angkasa Pura Airport mengambil inisiatif membangun sebuah bandara baru di Kulonprogo.

14081805551956044781

Lokasi bandara baru ini di sekitar Kecamatan Temon, Kulon Progo. Jaraknya sekitar 50 km dari Yogyakarta. Total lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara baru Yogyakarta adalah 637 hektar. Gubernur DI Yogyakarta mengharapkan agar pembangunan proyek nasional ini dapat dilaksanakan oleh investor dalam negeri atau perusahaan nasional. Bandara baru di Kulonprogo itu diperkirakan baru akan beroperasi dalam waktu 3-5 tahun mendatang. Bandara baru itu nantinya akan memberi akses untuk wisatawan ke Yogyakarta, sekaligus juga menjadi penggerak kegiatan ekonomi di sekelilingnya.

SHIFTING PASSENGERS

Saya sekedar mengulas ringkas mengenai keberadaan bandara baru, dan dampaknya bagi wilayah DIY. Kita mengetahui bahwa letak dua bandara Adisumarmo dan Adisutjipto yang berdekatan berdekatan, memberikan penumpang pilihan untuk melakukan perjalanan udara. Selama Yogyakarta lebih menjadi pilihan penumpang, dibandingkan dengan Solo.

1408176802101184053

Pada  saat ini diperkirakan ada 35% penumpang Bandara Adisutjipto, yang tinggal dalam radius 40 km di sekitar Jogya, misalnya : Klaten, Boyolali, Magelang, Wonosari dan sekitarnya. Mereka lebih banyak memilih terbang melalui Bandara Adisutjipto daripada menggunakan Bandara Adisumarmo. Salah satu sebabnya karena pilihan airline dan jam keberangkatan yang cukup banyak. Jalan raya propinsi Jogya-Solo juga selain lebar dan terdiri dari dua jalur juga beraspal mulus; walaupun begitu banyak traffic light di sepanjang jalan itu. Kereta Api Prambanan Express (Pramex) juga tersedia dan jadwalnya hampir ada setiap jam. Selain itu stasiun kereta api Maguwo yang sangat berdekatan dengan Bandara Adisutjipto bahkan dapat diakses melalui terowongan bawah tanah, sangat memudahkan untuk perpindahan antar moda transportasi.

Nah dengan berpindahnya bandara ke lokasi yang baru di Kulonprogo ini diperkirakan 35% penumpang Bandara Adisutjipto ini akan berpindah ke Bandara Adisumarmo. Mengapa? Sebab yang utama adalah karena faktor transportasi darat tadi. Calon penumpang yang tinggal di sekitar Klaten, Wonosari, Prambanan, Delanggu dan sekitarnya hampir pasti memilih terbang melalui Bandara Adisumarmo. Alasannya sederhana, lebih mudah ke Bandara Adisumarmo daripada ke Bandara Kulonprogo yang baru.

ANTISIPASI

[caption id="attachment_353275" align="aligncenter" width="300" caption="Lokasi Bandara Baru"]

14081770471712584327

[/caption]

Saya percaya bahwa situasi dari ilustrasi diatas sudah diperhitungkan oleh para penentu kebijaksanaan. Bandara baru Kulonprogo pasti sudah dipersiapkan agar dapat diakses dengan jalan yang yang memudahkan pergerakan orang dan barang masuk dan keluar bandara. Hanya saja untuk membuat konsep ini terwujud, membutuhkan koordinasi dan komitmen antara pengelola bandara dan pemerintah daerah.

PT. Angkasa Pura Airports tentu saja lebih berkonsentrasi bagaimana membangun sebuah bandara baru yang lebih baik, lebih luas dan lebih nyaman daripada bandara Adisutjipto yang sekarang ini. Akses masuk dan keluar menuju ke bandara, pastilah bukan menjadi domain PT. Angkasa Pura Airport. Meskipun begitu, kolaborasi antara pengelola bandara dan pemerintah daerah akan menjadi solusi yang ampuh untuk mengatasi masalah akses ke bandara ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline