"Umur Manusia dan Bumi Sangat Jauh Perbedaannya, Manusia Tidak Berhak Mengkolonisasi Peradabannya"
ITALIA, 1564, tanggal 15 Februari lahirlah seorang ilmuwan sekaligus filsuf yang pemikirannya menggetarkan dunia. Namanya adalah Galileo Galilei.
Mungkin, anda pernah mendengar namanya. Ia adalah salah satu tokoh di dalam dunia ilmu pengetahuan yang berani menantang tradisi dan kekuasaan yang mengekang kebebasan berpikir, berpendapat dan mencari kebenaran.
Ia berpendapat, bahwa pusat dari tata surya bukanlah bumi, seperti yang diyakini tradisi Gereja Katolik dan filsafat pada abad pertengahan, melainkan matahari.
Pandangan ini menyangkal langsung pandangan Gereja Katolik pada masa itu. Galileo pun dituduh sebagai bidaah, dan harus menjalani berbagai persidangan maupun tahanan rumah, sampai akhir hayatnya. Nantinya, pandangan-pandangan utama Galileo justru terbukti benar.
Di akhir hidupnya, Galilo pernah berkata, "Kitab Suci mengajarkan kita untuk sampai ke surga, dan bukan menjelaskan kepada kita, hukum-hukum yang menggerakan langit dan surga tersebut."
Pendek kata, agama, dan Kitab Sucinya, bukanlah buku ilmiah, melainkan kesaksian iman. Galileo sendiri adalah orang yang sangat religius dan spiritual, walaupun ia justru terkena fitnah dari agama yang ia peluk sendiri.
Sampai mati, ia memegang teguh keyakinan imannya, sambil melakukan eksperimen ilmiah untuk mencari kebenaran tentang alam semesta.
Bukan Feodalisme
Pandangan ini menyangkal langsung pandangan Gereja Katolik pada masa itu. Galileo pun dituduh sebagai bid'ah, dan harus menjalani berbagai persidangan maupun tahanan rumah, sampai akhir hayatnya. Nantinya, pandangan-pandangan utama Galileo justru terbukti benar.