Lihat ke Halaman Asli

Mas Heru

Swasta

Bisnis Minuman 2000-an Sebuah Innovasi Bisnis Yang Memukau

Diperbarui: 21 November 2024   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Fenomena Es Teh Murah, Ancaman Industri Minuman Besar?

Mengingat kembali ketika Warung Madura mendadak viral karena sistem perdagangan yang ditawarkan sangat unik semisal harga lebih murah dari supermarket bahkan bisa lebih murah dengan warung kelontong yang lebih eksis sebelum. Dengan  manajemen yang sangat sederhana, Warung Madura justru menjadi momok dan sekaligus ancaman para pemain ritel nasional.

Bayangkan, tidak habis pikir Bagaimana Warung Madura berhasil bikin ribet dan waspada pemain besar di sektor retail. Sekelas Indomaret dan Alfamart harus berfikir keras menahan atau bahkan bagaimana membunuh Warung Madura.

Keistimewaan Warung Madura yakni manejemen sederhana, efesien SDM dan juga terobosan memilih waktu buka lebih lama, memilih tepat  strategis untuk berjualan. Perpanjangan waktu ini yang menjadi keunggulan utama dimana para retailer besar tidak sanggup melakukannya. Toko Madura menjajakan dagangan selama 24 jam, sementara retailer modern hanya bisa buka pada jam tertentu.  Mereka bisa saja buka 24 jam hanya khusus di rest area.

Fenomena Es Teh Murah

Sangat menarik untuk diamati ketika fenomena es teh murah booming dan menjadi barang dagangan favorit bagi pemburu cuan.

Bisnis Es Teh memicu para pemain baru di sektor bisnis minuman. Uniknya bisnis ini pemainnya adalah segmen  pelaku UMKM. Ada beberapa pertanyaan yang mungkin terasa aneh, semisal mengapa es teh menjadi barang dagangan yang diperdagangkan secara masif dan mendapat hati pembeli masayarakat? Dari sisi kompetisi bisnis, siapa yang sebenarnya akan terancam dalam bisnis es teh murah ini? Dari sisi strategi bisnis, apa yang dilakukan oleh para pemain bisnis minuman murah?

Nostalgia Es Teh

Ketika penulis masih kecil dan akhirnya hingga menjelang tua ( Generasi terlahir 1970-1980-an),  setidaknya terjadi mengalami perubahan penyajian, gaya, seler dan juga  pengalamannya menikmati es teh. Saat kecil, namanya es teh itu dibuat manual, , menyeduh teh dengan air panas kemudian didinginkan, ambil gelas untuk dituangkan air teh yang sudah dingin. Kemudian air teh tersebut ditambahkan gula dan lanjut diisi  es batu. Kemudian tiga material tersebut diaduk dan tentunya sudah siap untuk diminum. Timbul bunyi khas daribgelas bertabrakan dengan sendoknya. 

Pengalaman menarik pesan es teh ketika penulis hijrah  ke Jawa Barat karena tuntutan pekerjaan. Kalau di Jawa Barat ketika pesan es teh, pedagang akan menyajikan es teh tanpa gula.  Awalnya terkejut ketika es teh tersebut diminum. Terasa dingin tetapi manisnya tidak ada. Usut mengusut kalau peseteh rasa manis harus bilang lebih dahulu. Pesen es teh manis, baru penjual akan menambah es teh tersebut dengan gula.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline