Lihat ke Halaman Asli

Langkah Telkomsel Menghindari Putusan "Bangkrut" di Tingkat Kasasi

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memailitkan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Ironisnya, perusahaan yang menyumbangkan keuntungan terbesar bagi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) ini diputuskan pailit ini hanya gara-gara utang sebesar Rp 5,3 miliar ke PT Prima Jaya Informatika.

Nilai utang tersebut hanya secuil dari total laba bersih Telkomsel pada 2011 lalu yang sebesar Rp 12,8 triliun. Selain itu, utang tersebut bahkan bisa dibilang receh mengingat aset anak usaha Telkom yang sebesar Rp 58,7 triliun.

Namun, dalam perkara pailit, majelis hakim tidak melihat besar kecilnya utang dalam memutuskan perkara. Pedomannya, adalah adanya utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih. Selain itu, majelis hakim melihat apakah pihak termohon mempunyai utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih itu kepada dua kreditur atau lebih. Nah, pembuktian adanya utang itu juga harus sederhana.

Dalam perkara ini, menurut hakim, Prima Jaya selaku pemohon membuktikan lewat fakta dan keterangan saksi adanya utang Telkomsel. Utang itu berasal dari perjanjian kerjasama antara Prima Jaya dengan Telkomsel. (Sumber:www.kompas.com, 14 Sep 2012)

Jauh sebelum putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mem”pailit”kan Telkomsel, saya sebagai konsumen juga sudah merasakan aroma pailitnya Telkomsel. Berikutnya sebagian tanda-tanda pailitnya Telkomsel (selanjutnya pailit saya sebut bangkrut aja):

1.  Hilangnya Paket SMS gratis ke semua operator, bangkrut kan? hehe…

2. Berkurangnya Bonus/Potongan Harga/Diskon biaya percakapan, bangkrut kan? hehe..

3. Akses ke Aplikasi m.facebook.com yang setahun terakhir gratis, ternyata sejak ulang tahun Telkomsel menjadi berbayar tanpa pemberitahuan!, bangkrut kan? hehehe….

4. Skema tarif Paket Internet (Berbasis Volume Data) yang tadinya bisa beli paket Rp 500 (400 kb), Rp 1000 (1 MB)  dst naik harga menjadi Rp 2500 (8 MB) berlaku satu hari, berarti bangkrut kan? hahaha…

5. Sementara itu yang saya rasakan sebagai konsumen, anda mau menambahkan?

Jika saya “Pimpinan” Telkomsel maka ini yang saya lakukan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline