Lihat ke Halaman Asli

Heru Subagia

Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik

Menebak Manuver Politik Puan Maharani Bertemu dengan Cak Imin

Diperbarui: 27 Juli 2023   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Kompas.com


Dunia politik itu kejam dan bengis, tetapi bagi politis dikatakan  jika bekerja di politik bagian pekerjaan seniman. Bagian pekerjaan yang  membahagiakan dan penuh dengan suka cita karena akhir dari politik itu adalah kekuasaan dan jabatan .

 Betul kata pepatah jika politik itu dinamis dan sangat cair  Tidak pernah ada kawan dan lawan abadi kecuali adanya kebersamaan kepentingan yang mengarahkan mereka bersatu. Politik adalah bagaimana dan caranya untuk mencapai tujuan kekuasaan. Kalau perlu jalan dosa dan melanggar moral pun dilakukan dan ditebus untuk meraih kenikmatan jabatan atau kekuasaan.

Politik nasional saat ini sedang haduh dan terjadi carut marut arah dan peta koalisinya. Padahal waktu pilpres dan pileg sudah dekat. Banyak kerjasama dan keselamatan politik menjadi rapuh dan dilanggar bersama  

Kendati PKB dan  Gerindra sudah sepakat bekerja sama di bidang politik dengan membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, namun dua partai PKB dan Gerindra belum secara komplit menaati dan menghormati Komitmen kerjasama politik tersebut. Batasan kerja sama politik sebatas kesepakatan pencapresan Prabowo Subianto.

PKB sepertinya belum puas dan juga lapang dada menerima keputusan dan komitmen politik. Pasalnya, hanya Gerindra yang beruntung karena Ketum Gerindra Prabowo Subianto disepakati menjadi capres sementara PKB belum mendapatkan komitmen dan juga kerja sama politik yang menguntungkan bagi PKB. Sialnya, sebagai mitra Koalisi ,PKB juga diacuhkan untuk mendapatkan tiket Cawapresnya. Cak Imin tidak serta merta langsung dijadikan wakilnya Prabowo Subianto.

Bagi Gerindra  alasan PKB belum diberikan jabatan strategis diartikan jika portofolionya PKB belum bisa menjadi jaminan untuk menambah dan juga memberikan daya dongkrak positif bagi Kemenagan Prabowo maju di Pilpres 2024.

Elektabilitas Cak Imin masih diragukan oleh Gerindra dan kemungkinan besar menjadi alasan Gerindra harus berputar arah mencari solusi agar Prabowo Subianto dapat didampingi oleh cawapres yang bisa diandalkan.

 Jalan politik yang diambil oleh Prabowo Subianto adalah mencoba melakukan  penjajakan politik dengan berduet dengan Erich Thohir. Dalam sebuah momen khusus, Prabowo dan Erick Thohir tampak 'mesra' belakang ini. Momen keduanya mendampingi Jokowi saat berkunjung ke PT Pindad di Malang, Jawa Timur.

Kemesraan tersebut membuat publik berspekulasi soal pasangan capres-cawapres di 2024. Di lain kesempatan , Erick Thohir mengunggah foto semobil berdua dengan Prabowo. Momen tertawa bersama Prabowo diunggah Erick Thohir di akun media sosialnya, Rabu (26/7). Erick Thohir dan Prabowo terlihat duduk bersama Bacapres Gerindra, Prabowo Subianto belakangan waktu kerap terlihat mesra bersama Menteri BUMN, Erick Tohir.

PKB melihat jika kemesraan Prabowo Subianto dan Erich Thohir menjadi trigger friksi baru antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dikutip dari berbagi sumber, PKB menolak keras wacana duet Prabowo Subianto dan Erick Thohir di Pilpres 2024. PKB menekankan akan berjuang mencari takdir yang lebih baik bila Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tidak menjadi pendamping Prabowo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline