Lihat ke Halaman Asli

Heru Subagia

Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik

Ketika Rakyat Menggugat Partai Politik

Diperbarui: 26 Juli 2023   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: kompas.com

Tahukah negara dan bangsa ini sedang sakit ? Apa yang menjadi kesakitan bangsa ini? Siapa yang telah berbuat jorok menyakiti negara ini? Lantas bagaimana sikap dan tindakan kita yang harus diambil ?

Negara dan bangsa ini sedang sakit mental yang paling dalam. Saking dalamnya borok dan bobroknya hingga nampak biasa-biasa saja. Wujud fisik negara dan bangsa aman dan damai namun sejatinya ruh dan jiwanya tersakiti dan teraniaya.

Pada akhirnya beban dan hutang psikologis bangsa ini kepada pahlawan nasional kita terlalu banyak. Entitas politik sudah membinasakan harapkan dan kemuliaan perjuangan Pahlawan.

Indonesia sangat kaya dan negeri dengan potensi SDM berjibun  Konon 350 tahun pernah dijajah dan dihisap kekayaan oleh Belanda. Indonesia konon juga 99,9 persen penduduk beragama dan sangat taat menjalankan ajaran beserta syarikatnya. Bahasa Indonesia berdiri atas dasar dan ideologi UUD 45 dan Pancasila yang berisikan aturan dasar bernegara dan pemerintahan. Dasar-dasar filosofis bahasa sangat jelas dipertegas dalam 5 sila Pancasila.

Baik UUD 45 dan Pancasila sangat ideal memberikan  acuan dan landasan bagi tatalaksananya negara dan berdirinya sebuah negara. Bangsa ini sudah cukup aturan dan peraturan yang kokoh dan adil untuk dapat dilaksanakan dan ditegaskan, bukan untuk dilanggar apalagi dianeksasi untuk memperkuat rezim.

Dari rezim ke rezim telah dan sedang membuat dosa - dosa baru dan menjurus terjangkitnya  penyakit kronis yang sama . Maraknya korupsi korporasi dan individu dan juga penganiayaan demokrasi dalam level sangat akut. Rakyat dan rezim sudah terputus dan dipertegas dengan hukum ketiadaan atau nihilnya proses demokrasi dan bertanggung jawabnya.

Produk hukum dan politik serta merta diketuk dan disahkan dalam bayang -bayang untuk merampas dan melindas kepentingan dan haknya publik. Hebatnya lagi banyak produk dibuat patung hukum untuk melindungi dan juga melancarkan kelentingan partai dan golongannya.

Saat ini juga dan kemarin, Indonesia sudah kering akan  minimnya atau bahkan matinya nurani dan fisik dari sebuah pilar politik. Demokrasi dan institusi nya sudah mati dan sekarat. Bukan tidak tumbuh namun sengaja dibunuh dan dibinasakan.

Siapa yang harus disalahkan ditunjukkan apa saja kesalahan yang sudah mereka perbuat ?

Jika boleh pendapat dan mungkin pendapat kita 90 benar maka  mari kita tunjuk dan salahkan saja partai politik sebagai produk dan alat konstitusional untuk menjadi saluran dan juga diraihnya hak warga sebagai pemilih dan juga tanggung jawab sebagai anggota dewan terpilih. Dua subjek yang wajib bertanggung jawab yakni anggota dewan dan Entitas partai politik. Partai politik mana , warnanya la dan siapa ketua umunya saat ini?

Sebagian besar partai politik saat ini  telah menjelma menjadi korporasi dan konglomerasi kapitalis, bukan lagi organ atau badan sebagai saluran dan juga produk kebijakan publik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline