Dinamika politik nasional semakin ambyaar. Berantakan dan semakin tidak ada kejelasan. Pelaksana pemilu 2024 tinggal menunggu beberapa bulan.
Namun demikian, parpol sebagai peserta pemilu justru sedang jungkir balik menyiapkan Koalisi Partai. Wujud baku konsorsium kerja sama politik belum ada yang pakem. Saling lirik, saling kedip dan saling bertemu dan kemudian meninggalkan.
Tidak hanya parpol besar saja yang sedang kebingungan, partai baru juga sedang mabok dan kebingungan mengikuti permainan politik. Ngak siapa sebenarnya yang menguasai atau menjadi bandar di politik saat ini.
Berita datang dari begawan politik Indonesia Prof. Amien Rais yang meragukan potensi Anies Baswedan untuk dapat bersaing dalam kontestasi Pilpres 2024.
Hal yang bikin tercengang, bukannya Anies Baswedan sudah mendapatkan rekomendasi dari tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan.
Benarkah Anies Baswedan gagal maju sebagai Capres 2024?
Geser Dukungan
Entah apa yang merasukinya, Amien Rais sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Ummat tiba -tiba mengatakan bakal kembali mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 dengan syarat jika Anies Baswedan batal menjadi capres 2024. Nostalgia lama akan bersemi lagi. Hmm....
"Kalau berandai andai very easy to answer, Pak Prabowo is always choice. Iya yang jelas bukan Pak ganjar. Pak Ganjar adalah continuity this regime," kata Amien dalam podcast di Youtube Akbar Faizal Uncensored.
Sangat logis apa yang dikatakan mantan pendiri PAN tersebut jika posisi Anies Baswedan masih belum aman. Banyak keraguan yang bikin Amien Rais harus merevisi dukungannya terhadap mantan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Kemungkinan besar Amien Rais sudah melihat berbagai rekayasa politik kotor yang akan mendepak Anies Baswedan dari kursi Pencapresan 2024. Dukungan Koalisi Perubahan ( Nasdem, Demokrat dan PKS) sewaktu -waktu bisa bubar. Koalisi Perubahan ini masih banyak menyimpan masalah yang akan menjadi bom waktu terjadinya perpecahan.