Siapa yang tidak berkeinginan hidup di negara yang makmur dan sejahtera? Siapa saja menginginkan sebuah kepemimpinan yang kokoh dan berkontribusi dan bertanggung jawab pada tujuan terbentuknya sebuah negara besar?
Dan kada akhirnya,Kita berkesimpulan semua pihak berkeinginan besar Indonesia manjadi bagian negara maju. Mencapai wilayah kemajuan di berbagai bidang. Indonesia menjadi negara maju ,ekonominya melesat ,pendapatan domestik bruto meningkat dan indeks gini kemiskinan turun.
Tentunya kita butuh perenungan sangat mendalam, mengapa di umur Indonesia hampir 78 tahun terlepas dari penjajahan
pencapaian Kemajuan bangsa Indonesia lamban. Kita membutuhkan ikhtiar dan jihad politik besar untuk mencari sebuah kemajuan negara yang kita inginkan.
Jawabannyaa adalah bagaimana kita dapat menyediakan dan menyepakati pemimpin level presiden dan wakilnya merupakan kombinasi ideologis dan profesional.
Apa maksudnya?
Negara atau state dibangun oleh kontruksi ideologis yang menjadi subtansi landasan konstitusional dalam siklus paruh tertentu. Kebutuhan utama sebuah negara adalah ketersediannya dan tercapainya kesepakatan ideologinya yang paling ideal dan sudah diajukan sebuah ketetapan.
Jadi menjadi harga mutlak bahwa ideologi menjadi kebutuhan utama sebuah negara terbangun dan berdiri menjalankan fungsi dan tugasnya. Dengan ketersediannya ideologi yang mapan akan tersedia unit dan jaringan untuk mencapai sebuah tujuan yang akan dicapai.
Rumusan ideologi yang tepat dan akurat akan menjadikan entitas dasar dan operasional sebuah negara dapat dijalankan dan ditegakkan dengan baik dan mengikat. Itulah sebabnya rumusan ideologi yang mengandung supremasi nilai dan juga fungsi akan menjadi pilar sejati kontruksi negara dapat berdiri dengan tegak dan utuh.
Menjawab pertanyaan mengapa harus dicapai sebuah sistem pemerintahan yang profesional dalam kerangka pencapaian tujuan indoktrinasi Ideologisnya nya sebuah negara ?
Negara gagal ( fail state) terjadi dikarenakan tidak berfungsi organ atau badan dalam sebuah ornamen untuk menjalankan kebutuhan nilai -nilai Ideologi suatu negara. Argumentasi penyebab kegagalan negara menjalankan doktrin Ideologinya dikarenakan tidak profesional dan lemahnya integritas para penyelanggaraan negara.
Dimungkinkan penyebabnya kegagalan menciptakan sebuah kesejahteraan serta merta karena kegagalan menerjemahkan ideologis yang salah .