Peta politik Indonesia diwarnai oleh delegitimasi parpol oleh kehadiran king maker. Mereka adalah para pihak yang sebenarnya menguasai dan mengeksekusi berbagai kegiatan politik tanah air. Parpol dan elitnya adalah mitra dibawahnya yang sewaktu bisa dipanggil dan melayani para king maker.
King maker bisa digambarkan sebagai bagian dari pemimpin karter ekonomi dan politik yang telah sukses sebelum terjun di dunia politik dan bisnis. Mereka manusia sangat pintar dan kaya raya dengan jaringan bisnis terkoneksi jaringan bisnis BUMN dan kekuasaan.
Pertemuan King Maker dan Elit Parpol
Paska pertemuan 5 Ketua Umum Partai bersama Presiden RI Joko Widodo di DPP PAN dipastikan akan dilanjutkan dengan proses komunikasi dan keputusan politik yang mengikat dan serius. Setidaknya ada dua skenario politik yang akan diambil dari berbagai model pencapresan.
Dalam pertemuan 5 Ketua Umum Partai di kantin DPP PAN ,Jakarta , Minggu 02 April 2023 akan disusul kelahiran sebuah gagasan politik yang akomodatif dan mengikuti asas -asas kekayaan dan kepantasan.
Dua skenario tesebut sebagi jawaban politik bersifat akumulatif dan proporsional. Pada akhirnya disetujui dua pembentukan wadah besar untuk mengantarkan kandidat capres dan cawapresnya.
Skenario Pencapresan
Pertama yang paling ideal menduetkan pasangan Prabowo -Zulhas. Kemudian kompromi politik berikutnya tercetus kesepakatan pasangan yang diterima adalah Ganjar-Zulhas.
Mengapa muncul ide dan gagasan dari 5 Ketua Umum Partai harus membagi dua skenario besar pencapresan?
Pemilu 4 Pasangan
Kebutuhan konfigurasi kekuatan politik nasional akhirnya mengerucut 4 opsi opsi besar poros koalisi pengusung. Capres -Cawapresnya.