Lihat ke Halaman Asli

Heru Subagia

Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik

Gerak-gerik Jokowi Jelang 2024 dan Konsekuensinya

Diperbarui: 28 November 2022   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokowi Dalam Acara Bersama  Relawan di GBK (26 November 2022).Dok.Pribadi 


Sepertinya Jokowi sudah  berani mendahului keputusan Megawati. Dengan menyebutkan ciri fisik capres yang akan didukungnya.

Pantesan jika Sekjen PDI P Hasto Kristianto ngamuk ke Jokowi atas pergelaran acara di GBK ,dengan mengomentarinya apa yang dilakukan Relawan dan Jokowi adalah perbuatan yang menjijikkan ( Rmol.Id,28/9).

 Prabowo Kena PHP dan akan banyak korban dan manuver lainnya yang lebih gila dari Jokowi. 

 Penguatan Internal Jokowi soal  Dukungan dan Konsolidasi  semakin menguat ,hingga Jokowi akan Suka-suka mengeluarkan pernyataan dan tindakan politik.

 Sudah jelas sikap politik Jokowi tidak  jelas alias tidak bisa ditebak seara tepat.  Kadang bikin riang -gembira ke bakal Capres tertentu dan mendadak bikin kejutan lain  dengan menyebutkan nama capres figur  lain . 

Begitu juga sikap relawannya,hasil nama penjaringan nama capres dari Musyawarah Rakyat ( Muara )dijadikan produk jualan antara calon presiden. 

Jokowi memakai dua  cara dalam "Berdansa Politik ' jelang kontestasi 2024.Melalui manuver pribadi dan melalui tangan orang lain ( Relawan Jokowi).

Manuver politik yang dijalankan Presiden Joko Widodo di luar tugas sebagai Presiden di nilai sebagai  tindakan dan keputusan politik yang berani, memprovokasi pihak lain dan juga banyak menumpuk isyarat kepentingan.

Reuni Akbar, Silaturohmi  Jokowi dan para Relawan Jokowi yang tergabung dalam Barusan Nasional Bersatu yang di gelar di GBK (26/11) menimbulkan banyak pertanyaan dugaan liar seputar langkah politik Jokowi.

 Dalam Pidato di depan massa ribuan relawan  jika  Jokowi yang akan memilih calon presiden berambut putih, muka banyak kerutan dan banyak turun di lapangan.


 Jokowi  dicap sebagai politisi  yang mengobral janji capres ,melawan para elite partai karena yang bisa calonkan presiden hanya ketua partai dan merusak hubungan  internal partai terutama PDI perjuangan sebagai partai pengusungnya sampai di kursi presiden.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline