Lihat ke Halaman Asli

Heru Subagia

Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik

SBY Curiga Pemilu 2024 Banyak Terjadi Kecurangan

Diperbarui: 21 September 2022   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Jangan salahkan kondisi jika demokrasi Kita terus merosot karena banyaknya kartel politik dit tengah banyaknya peserta pemilu yang ikut. Agenda Pemilu 5 tahunan tidak menjamin tumbuh dan berkembangnya kualitas demokrasi. 

Animo mayarakat untuk turut serta berpartisipasi dalam politil sangat tinggi .Hal ini dibuktikan banyaknya parpol yang sudah mendaftar Di KPU. Tercatat 42 Parpol peserta pemilu yang terdaftar di Sistem Informasi Partai Politik(Sipol) KPU.

 Puluhan Parpol terdaftar tersebut terdiri dari Partai Lama ,Partai Baru dan Partai Lokal. KPU sudah mengumumkan partai mana saja yang lolos dalam tahap pertama. 

KPU sudah mengumumkan 24 partai politik calon peserta pemilu 2024 yang sudah lolos persyaratan administrasi. Langkah selanjutnya KPU akan memverifikasi 24 parpol .

Patut bangga dengan kehadiran banyaknya kehadiran  kontestan Pemilu 2024  tidak serta merta memberikan angin segar bagi terwujudnya masyarakat sipil madani.  kecerdasan masyarakat berpolitik dan memberikan  daya dukung maksimal bagi ruangan kehidupan berbangsa dan bernegara.    


 Demokrasi yang inklusif adalah  harapan dan cita- cita bersama untuk bisa diwujudkan melalui mekanisme demokrasi yang berkualitas dan bertanggung jawab penuh  baik untuk individu tersebut dan negaranya.  

 Ide Hasto Kristianto selaku sekjen PDIP yang menggagas Koalisi Tunggal oleh PDI P dalam kontestasi politik 2024 patut diacungi jempol (20/8). 

Dan juga adanya kekuatiran kecurangan pemilu 2024 yang dilontarkan SBY selaku petinggi Demokrat patut dihargai. Sebagai bagian preventif dini mewujudkan pemilu yang jurdil.  

 Usulan Hasto memberikan masukan positif .Peserta kontestan pemilu dipersempit dan Pemilu  2024 akan menjadi ladang pesta rakyat bukan ladang permusuhan dan sengketa berkepanjangan  anak bangsa.

Identitas kebangsaan  harus menjadi isu nasional dan menghilangkan isu primordial yang sudah terbukti mendistorsikan  kualitas dan kuantitas demokrasi dalam ruang lingkup pelaksanaan kehidupan bernegara dan bernegara.    

Saat ini dibutuhkan kajian dan pertimbangan jika pemilu yang akan dilangsungkan harus menghasilkan dan memproduksi output individu atau kelompok yang produktif ,efesien  dan kredibel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline