Dijadikan Capres 2024 Oleh Masyarakat Tetapi Bungkam Saat BBM Naik, Why?
Menyoal kenaikan BBM dan matinya empati dan simpati Calon Presiden 2024.Harusnya tiba pada gilirannya rakyat membutuhkan pembelaan dan dukungan penuh atas derita dan nasibnya yang termarjinalkan akibat paket kebijakan sesat kebijakan ekonomi oleh pemerintahan.
Kenaikan BBM subsidi per 3 September 2022 menjadi mimpi buruk dan petaka bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Ironinya, merekalah rakyat yang bakal terdampak tersebut secara bersamaan saat ini sedang mencari harapan dan impian baru bagi sosok pemimpin Indonesia untuk 2024.
Dalam satu tahun terakhir ini, isu calon presiden dan wakilnya sudah mulai panas ,baik dalam level elite partai atau level akar rumput. Antara rakyat dan parpol sudah mulai menggeliat mengkampanyekan figur yang akan menjadi calon presiden paska jabatan Jokowi habis di tahun 2024.
Muncullah belasan tokoh-tokoh daerah atau pusat yang sudah atau dalam proses dukungan mendeklarasikan sebagai capres. Mereka baik individu dan tim suksesnya sudah mulai bersaing dan telah melibatkan sumber daya dukungan dari tim relawan capres masing- masing.
Bertebaran nama- nama capres yang diusung dari berbagi kluster masyarakat. Ada kluster kepala daerah seperti Ganjar Pranowo ,Anies Bawesdan dan Ridwan Kamil.
Kluster Parpol muncul nama Airlangga Hartato,puan Maharani,Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto. Erik Thohir dan Sandiaga Uno juga bagian dari capres papan tengah yang mewakili kluster profesional sekaligus kluster menteri aktif dalam Kabinet Jokowi.
Penulis sangat terheran - heran dan merasa kan keanehan di mana saat ini sedang terjadi hiruk pikuk isu kenaikan BBM ,justru dirasakan sepi dan miskin berita kegiatan para capres tersebut. Kemana saja Capres yang selama sudah mendapatkan legitimasi dan dukungan lebih dari masyarakat?
Rakyat sudah total berjuang untuk capres impiannnya.Bahkan masyarakat sudah menyatakan klaim kemenangan bagi capres idolanya dalam pilpres 2024. Mereka sudah mematok kavling kursi presiden. Bahkan ada Capres dengan perjuangan relawan telah menjadi langganan puncak elektabilitas capres.
Keramaian dan serba serbi pencapresan semakin bergairah berkat dukungan heroiknya para relawannya yang juga ngak kalah militan dukung capresnya.
Pada saat ini bencana ekonomi yang akan berdampak pada kehidupan pribadi para relawan dan masyarakat umum. Tinggal nunggu waktu dan hari saja , sepertinya malapetaka sosial dan ekonomi akan pecah dan melanda Indonesia. Masyarakat harus berani ambil resiko penyelamatan dirinya dari bahaya tersebut.