Sampai saat ini tulisan ini dibuat, penulis belum melihat adanya tanda - tanda Partai atau Koalisi Partai yang secara resmi menyebutkan nama tunggal yang akan mengusung Anies Bawesdan menjadi bagian capres yang akan berlaga di Pilpres 2024.
Hanya Nasdem yang lebih dahulu curi start mencantumkan nama Anies sebagai salah satu kandidat capres yang dihasilkan dari Konvensi Nasdem beberapa bulan yang lalu.
Kendati Anies secara pribadi sudah mendeklarasikan diri siap maju pilpres tetapi animo partai sangat hati -hati memberikan reaksi cepat meminangnya sebagai kandidat capres partai tertentu.
Penulis mengamati dan mengurai beberapa indikator parameter politik dan kondisi faktual ekonomi dan sosial yang berkembang saat ini yang akan menjadi ganjalan dan hambatan Anies maju menjadi salah satu Capres 2024.
1. Anies Bawesdan bukan bagian pengurus atau kader parpol .Artinya Anies tidak memiliki afiliasi pakem di partai dan basis dukungan riil baik partai atau masyarakat pendukungnya nampak tidak jelas.
Kekuatan untuk menjadikan dirinya secara otomatis menjadi kandidat presiden hanya dimiliki ketua umum partai. Anies sendiri akan menjadi sosok yang memiliki kharisma dan kekuatan personal hanya dalam batasan lingkungan terbatas yakni kelompok relawan.
Kelompok relawan ini satu satunya gerbong komunal yang memiliki massa tetapi tidak mempunyai legitimasi dan kekuatan politik penentu pencapresan. Hanya partai yang secara resmi memiliki tiket dan perahu mengusung nama capres yang diinginkan.
Partai sendiri untuk memiliki tiket harus memenuhi aturan UU Pemilu berkaitan batas ambang pencalonan pencapresan/Parlementery Threshold.
Disinilah letak terberat hambatan Anies tidak mempunyai kekuatan politik untuk memperoleh dukungan langsung dari parpol. Harus menunggu dan bersabar manuver dan keputusan elite parpol untuk bisa memutuskan mengusung secara resmi Anies menjadi capres pilihan partai.
2. Anies Baswedan bukan bagian tokoh nasional yang dilahirkan atau menjadi bagian kelompok keluarga kaya raya atau pengusaha sukses. Karenanya ,secara finansial Anies Bawesdan jelajah kekuatan finansial sangat terbatas.
Berbeda dengan capres seperti Sandiaga Uno dan Erik Thohir yang mempunyai modal finansial besar akan lebih mudah melakukan bargaining politik.