Lihat ke Halaman Asli

Heru Subagia

Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik

Jokowi dan Diplomasi Pangan untuk Atasi Krisis Kemanusiaan

Diperbarui: 30 Juni 2022   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari Indonesia Untuk  Perdamaian Rusia- Ukraina  dan Pencegahan Krisis  Pangan Dunia _____
Ditulis Oleh  Heru Subagia
Ketua RGP 2024

Indonesia di undang dalam KTT G 7 yang akan dilaksanakan di Jerman pada tanggal 26-27 Juni 2022. Menlu Luar Negeri RI Retno Marsudi memastikan Jika Presiden Joko Widodo akan diundang selalu Ketua Presiden G 20.

Kelompok G7 ( Group of Seven) yang dibentuk tahun 1975 ,merupakan kelompok negara maju 7 negara yang didirikan untuk solusi makro masalah - masalah dan  isu -isu perekonomian dunia terkini.

Agenda penting dalam KTT tersebut fokus  pembahasan invasi Rusia ke Ukraina dan dampaknya pada perekonomian dunia serta rantai pasokan makanan dunia. Dalam KTT tersebut akan dihadiri juga Presiden Zelensky secara daring sebagai salah satu pembicara. 

Isu pangan menjadi topik utama dan menjadi target untuk mencapai kesepahaman dalam tata kelola ekonomi dunia ditengah perang Rusia - Ukraina . 

Keseriusan dunia akan memasuki krisis pangan juga dikuatirkan oleh Sekjen PBB  Antonio Guterres. 

Orang nomer satu  di PBB ini membeberkan kekuatiran dunia saat ini dan ke depan akan mengalami krisis pangan. Dampak serius Perang Balkan menjadikan malapetaka dunia di sektor pangan  dan energi.

Ancaman tsunami pangan sudah menjadi kenyataan pahit yang harus dihadapi baik mereka yang sedang berperang ,negara tetangga dan bahkan negara yang jauhkan terkena imbas . 

Dampak yang sudah terjadi krisis Rusia- Ukraina seperti kenaikan harga pupuk dan energi. Kedua belah bersengketa saling memboikot dan melakukan blokade perdagangan .

 Ukraina menghentikan ekspor pangan terutama gandum ,Rusia juga melakukan penghentian ekspor pupuk dan pangan ke pasar dunia. 

Boikot dan sangsi ekonomi unilateral yang dilakukan negara Barat seperti  Amerika dan Inggris mengakibatkan sanksi balasan pihak Rusia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline