Bila masa berdenting menyuarakan sajak
Duka sirna seiring terbitnya suka
Adakah yang diam sejenak memperhatikan dunia?
Sayangnya tiada satupun berlapang dada
Seolah jumlah sang jelita hanya beberapa
Ia alpa melongok yang terluka
Berhias diri layaknya mawar merona
Berusaha berkilau memesona cita dan cinta
Ah bukankah semua itu hanya ilusi belaka?
Termakan romansa janji insan muda
Lalu bagaimana dengan remuk redam hati?