Lihat ke Halaman Asli

Langit Ketujuh

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

- Sang Baginda

*

Malam, langit ketujuh

Langit abadi, langit yang berlabuh

Menyentuh tubuh ombak

Jerit malaikat bergema menembus bukit Tsur

Seakan menghentikan seluruh jarum jam

Pada titik terakhir cahaya

Harum cahaya menyelimuti dinding waktu

Menyekap seluruh tubuh semesta

Melebihi makna langit itu sendiri

**

Jasad kusamku terhimpit ayat-ayat

Tercium gerimis tangis

Membasahi pelipis daun-daun

Bagai mirah yang tak terjarah

Ayat-ayatmu menyimpan amanat kemboja

Yang sempat kutuliskan pada kerak akasia

Desir angin sempurna mengeja ngarai

Gerimis tangis menyapa alam barzahku

Menyajikan siluet gumpalan semesta

***

Malam, Yasin ketujuh

Di dinding tanah kuning

2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline