Kalau saya mengingat lagi perjalanan di Ho Chi Minh, ada banyak hal yang menurut saya sangat sederhana tapi bisa disulap menjadi obyek wisata, yang menarik minat turis untuk berkunjung. Hal-hal sederhana tersebut adalah seperti berwisata di sungai Mekong, seperti yang sudah pernah saya ceritakan di sini. Di mana wisatanya hanya menyusuri sungai Mekong, dan berkunjung ke desa dengan beberapa tempat untuk menunjukkan pengolahan beras menjadi berbagai makanan seperti rice paper, jipang, ataupun hanya memperlihatkan pembuatan permen dari santan kelapa.
Nah, wisata sederhana lainnya adalah misalnya city tour dengan berkunjung ke istana Reunification ataupun cukup ke kantor post (Buu Dien) bahkan ke gereja (Notre Dame Chatedral) yang pernah saya singgung di artikel ini. Hmmm….begitu sangat sederhana bukan? Sedangkan yang ingin saya ceritakan kali ini adalah berwisata menelusuri jejak perang Vietnam, merupakan wisata sejarah. Tapi kenapa juga ya banyak membuat turis tertarik, termasuk saya? He he he (jangan-jangan karena memang tidak ada alternatif lainnya).
Rupanya pemerintah Vietnam telah berhasil mengubah sisa peninggalan perang Vietnam menjadi obyek wisata yang menarik buat turis untuk berkunjung. Sisa-sisa peninggalan perang dengan Perancis dan Amerika, termasuk kekejaman yang terjadi pada saat itu tergambar di War Remnants Museum, yang rupanya cukup berhasil sebagai museum yang popular di Vietnam karena berhasil menarik minat wisatawan sebanyak 500 ribu orang lebih setiap tahunnya.
Sedangkan gambaran perlawanan tentara Vietkong ketika melawan Amerika dapat kita telusuri jejaknya di Cu Chi Tunnel, yaitu dengan berwisata ke hutan Vietnam tempat terowongan bawah tanah berada. Di Ho Chi Minh, untuk berkunjung ke Cu Chi Tunnel ini ada beberapa paket tawaran untuk tour oleh hotel ataupun agen perjalanan yang banyak terdapat di kawasan Bui Vien street.
Setiap turis yang datang ke Ho Chi Minh ini banyak yang mengambil paket tour ke Cu Chi Tunnel, sepertinya tidak afdhol jika sampai di kota ini tidak ke terowongan Cu Chi. Padahal sebenarnya di sana kita hanya diajak berjalan-jalan di hutan untuk melihat lubang/terowongan dan berbagai jenis perangkap perang. Namun memang yang menarik adalah sejarah yang ada di baliknya sehingga kita dapat melihat kegigihan orang Vietnam ketika melawan pada saat perang dengan Amerika. Yuk, mari kita lihat peninggalan sisa perang Vietnam yang seperti apa yang ada di museum dan di terowongan Cu Chi.
Musium Perang, War Remnants Museum
Letak musium ini berada di kota Ho Chi Minh. Tepatnya di 28 Vo Va Tanh, Distric 3, Ho Chi Minh City. Dalam bahasa Vietnam museum ini juga disebut dengan Bao Tang Chung Tich Chien Tranh.Di museum ini kita bisa melihat kekejaman perang Vietnam melalui gambaran dokumentasi dan peralatan yang masih tersisa.
[caption id="attachment_288498" align="aligncenter" width="520" caption="Tank dan pesawat di halaman musium"][/caption]
Memasuki kawasan musium ini terdiri dari ruang-ruang dengan tema tertentu. Sedangkan peralatan militer diletakkan di halaman museum. Peralatan militer seperti tank dan pesawat tempur yang digunakan oleh tentara Amerika dapat kita lihat, antara lain adalah helikopter UH-1 dan tank M-48 Patton, dan berbagai jenis bom dan rudal.
[caption id="attachment_288501" align="aligncenter" width="520" caption="Pesawat Amerika di halaman musium"]
[/caption]
Di dalam ruangan juga ada dokumentasi aneka foto korban perang Vietnam. Di lantai 2 musium ini kita bisa melihat foto dari penyiksaan tahanan perang dan efek dari senjata kimia buat penduduk Vietnam yang digunakan oleh tentara Amerika di masa lalu. Ternyata memang ada bukti-bukti kekejaman perang tersebut. Selain dokumentasi, di museum ini juga ada bangunan yang merupakan miniatur atau replika dari tiger cage, yaitu bangunan yang dibuat oleh pemerintah Vietnam meniru kandang harimau untuk tahanan perang.
[caption id="attachment_288502" align="aligncenter" width="370" caption="Manekin yang dipasung dalam sel"]
[/caption] [caption id="attachment_288503" align="aligncenter" width="520" caption="Tiger Cage"]
[/caption]
Selain replika sel tiger cage juga ada boneka tahanan, peralatan penyiksaan, bahkan pisau pancung guillotine dan di sebelahnya ada tempat seperti keranjang untuk jenazah yang telah dieksekusi. Hihh merinding juga nih. Alat pemenggal kepala ini digunakan oleh Perancis dan Vietnam pada sekitar tahun 1960-an.
[caption id="attachment_288504" align="aligncenter" width="370" caption="Guillotine untuk memancung,...hiih serem"]
[/caption]
Walaupun sepertinya tampak seram dan mengerikan, namun semua yang ditampilkan di museum ini memang merupakan sejarah perang Vietnam dengan Perancis dan Amerika yang pernah terjadi. Jadi kekejaman itu diperlihatkan sepertinya memberikan pelajaran jangan sampai perang yang demikian itu terulang kembali.
Cu Chi Tunnel, Menelusuri Jejak Vietkong di Hutan Vietnam
Perjalanan ditempuh selama kurang lebih 1 jam, dari kota Ho Chi Minh untuk menuju ke area hutantempat Cu Chi Tunnel berada. Dalam bus ini ditemani oleh seorang pemandu, untuk menuju ke area hutan tempat Cu Chi Tunnel. Tour ini adalah berwisata ke hutan untuk menelusuri jejak perang Vietnam.Di sana digambarkan bagaimana tentara Vietnam atau disebut dengan vietkong dapat mengalahkan tentara Amerika hanya dengan alat dan senjata yang sederhana. Rombongan yang mengikuti tour ini kebanyakan adalah turis asing.
[caption id="attachment_288507" align="aligncenter" width="520" caption="Penjelasan sejarah perang"]
[/caption] [caption id="attachment_288513" align="aligncenter" width="370" caption="Manekin tentara"]
[/caption]
Cu Chi Tunnel adalah terowongan bawah tanah yang dibuat oleh tentara Vietnam atau Vietkong untuk melawan Amerika. Dalam tur ke hutan ini diceritakan dan diperlihatkan bermacam jebakan yang dibuat tentara Vietnam untuk mengalahkan musuh. Selain itu juga ada lubang persembunyian atau bunker yang berliku-liku di dalam tanah dengan ukuran yang sempit, yang cukup untuk ukuran tubuh kecil mereka, tetapi tidak cukup buat badan tentara Amerika yang lebih besar dari ukuran badan mereka. Jelas saja tentara Amerika tidak akan bisa masuk ke dalam lubang-lubang persembunyian itu. Bagian atas lubang itu ditutup dengan daun-daunan, untuk menyamarkannya.
[caption id="attachment_288516" align="aligncenter" width="370" caption="Lubang kecil tempat sembunyi"]
[/caption]
Berbagai jenis jebakan juga dibuat oleh Vietkong, untuk menjebak musuhnya. Semua jebakan adalah memiliki bentuk dan peralatan yang sederhana. Namun jika mengenai tentara Amerika, maka bisa terluka atau kalau fatal bisa terbunuh.
[caption id="attachment_288521" align="aligncenter" width="300" caption="Trap 1"]
[/caption] [caption id="attachment_288523" align="aligncenter" width="300" caption="Trap 2"]
[/caption] [caption id="attachment_288525" align="aligncenter" width="300" caption="Trap 3"]
[/caption]
Setelah berkeliling hutan ini, sebenarnya bisa juga mencoba menembak karena di tempat ini ada shooting ground. Namun biayanya lumayan mahal sekitar 250.000 Dong (125 ribu) untuk 10 peluru. Turis bisa mencoba menembak dengan senjata api di area lapangan tembak ini.
[caption id="attachment_288528" align="aligncenter" width="520" caption="Turis menyimak penjelasan tentang jebakan vietkong"]
[/caption] [caption id="attachment_288529" align="aligncenter" width="370" caption="Bunker"]
[/caption] [caption id="attachment_288530" align="aligncenter" width="300" caption="Sandal ban bekas, alas kaki untuk vietkong"]
[/caption]
Pada akhir perjalanan sang guide memperlihatkan pohon singkong, sedangkan turis-turis bule memperhatikan dengan antusias. Singkong ini dahulu adalah makanan yang banyak dikonsumsi oleh Vietkong selama mereka dalam persembunyian di terowongan Cu Chi. Waduh, kalau orang Indonesia, dilihatin pohon singkong ya tidak ada menariknya sama sekali. He he he. Lalu para turis pun dijamu dengan singkong rebus dan teh madu. Sajian teh dan singkong ini meskipun hanya sederhana cukup menyegarkan badan setelah lelah berjalan di hutan sekian lama. Meskipun di sekitar kitapun banyak singkong, tapi kadang kita juga jarang menikmatinya kan?
[caption id="attachment_288532" align="aligncenter" width="370" caption="Menikmati singkong rebus dan teh madu"]
[/caption]
Di area tersebut juga ada toko souvenir, yang menjual bermacam-macam barang sebagai oleh-oleh, seperti kaos, pernak-pernik khas Vietnam, juga berbagai barang yang berhubungan dengan perang seperti beberapa barang kecil dari bahan peluru. Setelah beristirahat dan melihat-lihat, kami kembali berkumpul di bus, dan kembali pulang menuju kota Ho Chi Minh.
*****
Salam jalan-jalan
(Catatan: artikel ini 'hanya lewat', terimakasih buat yang telah mengklik 'menarik')
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H