Lihat ke Halaman Asli

Herti Utami

Hasbunallah wa nikmal wakil

Pemandangan di Tepi Sungai Musi

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13743173151524633079

Salah satu kota yang beberapa kali saya kunjungi adalah kota Palembang. Berbicara mengenai kota ini akan selalu lekat dengan sungai Musi dan merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Setiap kali ke kota ini, saya paling senang jika sore hari duduk-duduk di tepi sungai Musi. Menikmati sore menjelang senja, dan melihat segala tingkah polah orang-orang yang ada di sekitar tepian sungai, di ruang terbuka dekat jembatan Ampera, dan tidak jauh dari Benteng Kuto Besak.

Ikon kota Palembang yaitu jembatan Ampera di atas sungai Musi ini, merupakan penghubung antara seberang Ulu dengan seberang Ilir. Posisi masing-masing ujung jembatan di kawasan 7 Ulu dan 16 Ilir, di pusat kota Palembang. Pembangunan jembatan ini idenya sebenarnya sudah ada sejak tahun 1906, namun pembangunannya baru dimulai pada April 1962, dan peresmian pemakaian jembatan ini pada tahun 1965. Awalnya nama jembatan ini adalah Jembatan Bung Karno, namun setelah pergolakan politik tahun 1966, nama jembatanpun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitan Rakyat).

13743174682002988831

Di sekitar jembatan Ampera, dekat dengan Benteng Kuto Besak, ada ruang terbuka dimana kita bisa duduk-duduk melihat pemandangan di tepi sungai Musi. Di tempat itu pula dapat kita temui perahu atau boat yang berlabuh, dan siap mengantar jika kita ingin menyusuri sungai. Nah, mari kita nikmati pemandangan sepanjang tepian sungai Musi ini.

13743175531246849675

Jika dibandingkan dengan Sungai Mekong di Vietnam, seperti yang pernah saya ceritakan di sini, tampak rumah-rumah tepian sungai ini lebih bersih. Di sungai Mekong banyak perahu yang tampak kumuh dan sekalian dijadikan tempat tinggal, namun di sungai ini tidak. Rumah-rumah panggung berderet, malah ada beberapa yang bagus, dengan bentuk bangunan yang khas.

13743177031683293602

13743177812041732475

Memang sih, masih ada juga yang kelihatan kumuh, dan mungkin perlu dibenahi, agar terlihat tertata rapi. Penataan hunian di tepi sungai Musi ini, salah satunya adalah bagian depan rumah yang menghadap di tepian sungai, bukan bagian belakang rumah. Dengan demikian pemandangan akan lebih indah jika kita berwisata menyusuri sungai ini. Tapi secara keseluruhan pemandangan masih relatif lebih baik di tepian sungai Musi, dibandingkan ketika saya menyusuri sungai Mekong. Ini hanya pendapat pribadi saya saja.

13743178551354598554

Lain lagi, dengan sungai Chao Praya, di Bangkok, kegiatan transportasi sungainya lebih aktif, untuk menjangkau berbagai tujuan penting, termasuk beberapa destinasi wisata.Jika di sungai Musi ini, transportasinya masih terbatas. Tapi kita bisa menyewa perahu untuk menyusuri sungai ini, dengan biaya yang terjangkau, dan bisa menikmati pemandangan dan aktivitas di sungai dan tepian sungai. Suatu kegiatan yang berbeda dengan rutinitas harian kita.

13743179361644754859

13743180091913731316

Kalau ada waktu, dengan menyusuri sungai ini, kita bisa meneruskan perjalanan ke pulau Kemaro, dengan transportasi yang sama yaitu dengan perahu atau boat. Di sana ada pagoda, klenteng dan konon makam seorang putri raja yang diperistri saudagar Tionghoa. Pulau Kemaro ini merupakan salah satu destinasi wisata di Palembang.

1374318101346492893

13743181682137583369

Dari tepi sungai ini, terlihat pemandangan yang lumayan mengasyikkan. Perahu dan kapal-kapal kecil berlabuh di tepi sungai. Ketika senja menjelang, perahu yang kami tumpangi kembali ke tepian. Saya cukup menikmati keindahan senja di tepi sungai Musi ini.

1374318255702888067

*****

Namun jika ke kota ini, jangan lupa menikmati kulinernya yang lezat. Selain empek-empek, tekwan dan model, ada beberapa kuliner yang wajib hukumnya harus saya nikmati di sini. Antara lain adalah martabak India, yang banyak bertebaran di penjuru kota ini. Hanya saja yang paling terkenal adalah martabak HAR sesuai dengan singkatan nama pemilik pertamanya, yang sudah pernah diceritakan oleh penulis lain disini. Lalu ada es kacang merah, mie celor dan pepes ikan patin dengan tempoyak. Kalau di kota lain, empek-empek memang selalu ada. Tapi menurut saya, tekwannya sangat jarang yang enak, apalagi martabak India, sulit sekali mencari menu ini di tempat saya tinggal sekarang. Kalaupun ada, biasanya dijual di tempat yang menjual kuliner Aceh, namun rasanya jauuuh dari yang diharapkan. Tetap saja martabak HAR adalah kuliner yang membuat saya kangen ke kota ini. Kata wong kito lemak niaaan….mmmmmm (tapi ini buat saya pribadi yang lidah jawa-nya sudah terkontaminasi selera sumatera, mungkin bagi orang jawa kuah kari-nya ini terasa agak aneh karena belum terbiasa).

13743183491317336718

Tentang oleh-oleh buat saya yang wajib dibawa pulang adalah selain empek-empek tentu saja, tekwan kering. Penting buat saya untuk membawa beberapa bungkus tekwan kering ini agar nanti bisa dimasak sendiri. Karena saya belum pernah menemukan tekwan kering ini di kota-kota lain. Bisa mengobati kerinduan memasak tekwan yang praktis dalam jangka lama (tapi kalau ngebet dan ingin cara praktis biasanya tekwan ini bisa diganti bakso ikan atau otak-otak ikan :D).

Selain itu jangan lupa kerupuk kemplang-nya. Enaknya adalah makan kemplang ini dicocol dengan cuka atau cuko. Rasakan pedes manisnya. Lebih enak lagi kemplang panggang yang dibakar yang dicocol dengan sambelnya atau boleh juga dengan cuko. Dan jika anda menginginkan souvenir, kain dengan motif khas seperti jumputan, sarung, bahkan songket bisa anda temukan di pasar Ilir Barat Permai (di belakang Ramayana).

Jika ke Palembang jangan lupa langkahkan kaki anda di sekitar jembatan Ampera dan nikmati pemandangan di tepian sungai Musi. Salam jalan-jalan.

*****

Foto dari dokumen pribadi.

Sumber informasi artikel :

http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Ampera

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline