Lihat ke Halaman Asli

Ita Hertati

Penulis tanpa ikatan, sudah melahirkan dua buah Novel, beberapa buku antologi, buku pelajaran, cerpen yang dimuat dibeberapa situs, dan terkadang iseng menulis opini di surat pembaca

Dampak Helicopter Parenting

Diperbarui: 7 Juli 2024   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Parents, mungkin pernah mendengar istilah Helicopter parenting, atau jangan-jangan parents sendiri sudah melakukannya. 

Istilah ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana gaya pengasuhan orangtua yang sangat terlibat dalam kehidupan anaknya, dan bisa dikatakan berlebihan. 

Dikutip dari primayahospital.com "Helicopter parenting adalah istilah yang bermula dari buku Parents & Teenagers karya psikolog Haim Ginott pada 1969. Di situ para remaja menyebut orang tua yang selalu berada di dekat mereka sebagai helicopter parents. Pada 2011, istilah ini menjadi kian populer hingga masuk kamus bahasa Inggris dengan definisi: orang tua yang terlalu terlibat dalam kehidupan anaknya."

Orang tua yang mengadopsi gaya ini cenderung selalu barada di dekat anak seperti helikopter; mengawasi, mengatur, dan mengendalikan kehidupan anaknya. Berikut beberapa karakteristik dari helicopter parenting:

  • Kontrol  orangtua yang sangat  berlebihan terhadap anak. Alih-alih meberikan kesempatan anak untuk melakukan sesuatu,  orang tua malah dengan sigap mengambil alih tanggung jawab anak dalam berbagai hal, termasuk tugas sekolah, pilihan kegiatan dan hubungan sosial anak tersebut.
  • Keterlibatan yang Berlebihan pada hidup anak. Orangtua akan dengan mudah mengatasi konflik sosial,  sering kali terlalu terlibat dalam kegiatan sehari-hari anak, termasuk mengatur jadwal, dan membantu mengerjakan PR.
  • Perlindungan yang Berlebihan: Orang tua  cenderung sangat melindungi anak-anak mereka dari setiap potensi bahaya atau kegagalan, sehingga anak tidak pernah belajar menghadapi kesulitan sendiri.

Orang tua yang mengadopsi gaya ini cenderung selalu barada di dekat anak seperti helikopter; mengawasi, mengatur, dan mengendalikan. Tentu saja setiap gaya parenting memiliki kelebihan dan kekurangan, begitupula dengan  Helicopter Parenting, berikut kelebihan dan kekurangan nya:

Kelebihan dari Helicopter parenting adalah :

  • Anak selalu merasa aman, karena selalu ada orangtua yang melindungi.
  • Orangtua dapat mengawasi aktivitas anak dengan baik.
  • Hubungan yang dekat dengan orangtua, karena orangtua selalu ada untuk anak.

Sedangkan kekurangan dari  Helicopter parenting, yaitu:

  • Anak-anak memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap orangtua, sehingga mereka tidak berani mengambil keputusan sendiri.
  • Rasa percaya diri dan mandiri sangat kurang, karena mereka terbiasa dibantu oleh orangtua.
  • Stres pada anak, bisa saja terjadi karena tekanan yang tinggi dari orangtua.
  • Sulit bergaul, karena kurangnya pengalaman untuk menyelesaikan masalah sendiri.

Nah, Parent. Sekarang parents dapat menilai sendiri, apakah parents termasuk orangtua yang menerapkan Helicopter parenting, atau bukan. Jika iya, apa yang akan perents lakukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline