Lihat ke Halaman Asli

Sihir

Diperbarui: 16 Oktober 2015   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Membaca Mantra memulai Jurus Kuntau (Pencak Silat)"][/caption] 

 S i h i r

                 Sihir di masa lalu dipandang sebagai sesuatu fenomena yang dihasilkan oleh subyek dimana pihak di luar subyek itu belum mampu / pada sat itu tidak dapat menjelaskan fenomena itu atau hasil dari perbuatan subyek yang belum mampu mayoritas orang untuk menjelaskannya. Misalnya seorang Thomas Alfa Edison pada saat melakukan percobaan membuat bola lampur listrik, masa itu dia dianggap sebagai tukang sihir yang mengerikan, karena dari rumahnya terlihat gemerlapan korsleting listrik seperti lidah petir kecil gemerlapan pada saat hari mendung dan malam.

Meskipun hakaket sihir sampai era moderen ini hampir sama dengan di masa lalu, yaitu kehadiran fenomena yang di lakukan seseorang dan belum dapat dijelaskan secara logik atau sempurna atau di luar kemampuan indera normal oleh pihak lainnya, namun ada beberapa peralihan cara menerima sihir di era yang kita sebut moderen.

Untuk melakukan sihir diperlukan banyak komponen, karena sihir juga merupakan gabungan antara talenta / bakat, intelektual, anugerah, cita rasa / etestika, kemuflase, masquarade / topeng, tipu daya, psikologi, supra illogik, pemutar balikkan logika paralel, membangun dimensi mikro dan ciptakarsa, visi fiksi, untuk mengarahkan pihak lain kepada konsep supranatural, mencegah indera normal manusia mendapatkan penjelasan logik dengan cepat.

Sihir terjadi pada saat sebuah fenomena yang di buat oleh seseorang diterima pihak lain di luar komunitas pelakunya sebagai sesuatu yang nampak unik memberi tekanan dadakkan mengejutkan sehingga dengan kemampuan yang ada pada diri penyaksinya sebagai sebuah kejadian yang belum / tidak mampu dijelaskan secara utuh dengan kemampuan intelektual dan imajinya, sehingga menjadi terpukau terpana dalam keberhentian logika normalnya.

Itu pula kenapa fenomena sihir bahkan dianggap membahayakan negara di masa lalu, misalnya cerita Rasputin di Rusia. Grigori Rasputin dilahirkan dalam sebuah keluarga petani di Siberia, Rusia, sekitar 1869. Setelah gagal menjadi seorang biarawan, Rasputin menjadi pengembara dan akhirnya masuk pengadilan Czar Nicholas II karena kekuatan dugaan sihirnya. Dikenal untuk kekuatan kenabiannya, ia menjadi favorit istri Nicholas, Alexandra Feodorovna, meski pengaruh sihirnya kecil. Ia menjadi imbas dari peristiwa Revolusi Rusia, dan di bunuh pembunuh brutal pada tahun 1916. Sebuah lagu terkenal dari Boney M berjudul Rasputin.

Di Indonesia juga banyak terdapat kasus / cerita masa lalu yang terkait sihir. Misalnya Calon Arang. Kisah Calonarang awalnya ditulis di naskah daun lontar (tidak diketahui siapa penulisnya) dengan aksara Bali Kuna. Jumlahnya empat naskah, asing-masing bernomor Godex Oriental 4561, 4562, 5279 dan 5387 (lihat Catalogus Juynboll II. P. 300-301; Soewito Santoso 1975; 11-12).

Dalam era demokrasi di Indonesia, banyak sihirus juga memanfaatkan fenomena sihir ini baik secara langsung mau pun tidak langsung dalam upaya mobilisasi massa. Saat kampanye Presiden, bahkan kita masih kental ingatan akan calon yang membuat penampilan khusus, juga arena legislatif seperti salah satu anggota DPR RI kita yang pernah ada dan sering berucap supranatural.

 

Roh” dalam Sihir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline