Berjuta makna tergambar jelas dimatamu
Dirimu sang pencari kehidupan
Ketenangan kau buat ber api api
Mendekap jiwa liar yang berperasangka tak beretika
Sebuah jalur yang nyaris kau buat berkelok
Meski terlihat lurus bak humus tak berkukus
Mentari kau jadikan pusat mata angina
Meski waktu di dunia ini tak mungkin engkau ketahui
Pada akhirnya teman setia adalah ajal telah menanti
Pengembaraanmu habis untuk berpisah dengan nuranimu
Kemana tekat yang kau tanamakan pada sebuah ranting tak berdaun