Menarik sekali menelaah pengakuan jujur dari dari salah satu flamboyan kompasianer yang sudah Cirebon melintang dalam lomba artikel namun tidak(akan) pernah menang. PenggalanToh, senyinyir-nyinyirnya kami, belumpernah kami menjelek-jelekan K di luaran. Sewaktuadapenerimapenghargaan K-val yang mengatakankalaupenghargaanitumurahan, kami ikuttersinggungdengancelotehnyaitu.UntungnyasayabukanIwanBopeng. Like and dislike ituwajardalamsebuahkomunitas. Tapi, kalau like and dislike itumenjuruspadapenilaiantulisan yang dilombakan, yasudahkebangetan.
Selengkapnya :http://www.kompasiana.com/gatotswandito/kalau-iwan-bopeng-ngamuk-ke-kpps-saya-sewot-ke-admin-kompasiana_58aed3def77e619b116ee80fyang jadi protes tertohok kepada admin ini menjadi pemicu penistaan artikel. Alasan penyebutan penistaan artikel dikarenakan seperti penulis katakan sudah berharap menang karena dicap HL tapi tidak menang.
Pengakuan jujur ini mulai direspon komentar setuju menempat sang admin menjadi biang keladi kekalahan artikel lomba. Tak luput admin pun harus turun gunung memberi gambaran penilaian lomba, pesan dalam balutan sorry.
Sejak pengakuan ini dipublish menimbulkan kehebohan sejagat Kompasiana yang bermuara pada Aksi Bela Artikel.Aksi ini digagas oleh 2 sahabat sepinus penulis yang telah memberikan dorongan dan semangat agar tetap menulis artikel lomba walaupun dipastikan tidak (akan) menang.
Saya turut bersimpati atas nasib malang tersebut dengan tidak mengurangi rasa takzim saya kepada Kompasianer gagal menang itu.
Hubungannya dengan Ahok? Saya tidak tau apakah Ahok punya hubungan dengan mas Gasa. Cuma saya menangkap kesamaan penyampaian pesan itu kepda audiens. Ahok menyampaikan Program Bagi Hasil dengan Nelayan berujung pada Penistaan Agama. Om Gasa menyampaikan curhat koyol berujung pada Penistaan Artikel.
Ahok didemo dgn Aksi Bela berseri 5 sedangkan Om Gasa baru didemo dengan tanggapan artikel berseri 2 ini dan ini. Nasib Ahok mungkin lebih tragis dibandingkan om Gasa ini, moga-moga om Gasa dilaporkan ke pengadilan artikel dengan tuntutan 5artikel publish perhari. Apabila tuntutan ini menjadi vonis, saya yakin om Gasa akan dinonaktifkan dari Gubernur batik.
Sepandai-pandai melompat pasti tupai juga.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H