Malam yang teduh dengan aku yang sengaja memeluk diam
Hening jiwa dan telinga yang nendengar serta pikir meresapi makna
Oh, sungguh agung rasa yang mendamba tenang
Dalam pekatnya gelap yang hidup terbingkai kalut
Malam yang teduh sejenak jadi tempat hati merebah
Pasrah
Entahlah, adakah esok kisah suka berakhir sudah
Dan ini malam pun kembali menghilang berwujud pagi
Oh, malam yang teduh bertangkup aku bertangis doa
Berlama-lama mendekat harap merindu berkat
Jika pun di hari yang berganti masih terbeban berat
Semoga hening nan megah-Mu tetap jadi penguat
Malam yang teduh biarlah berubah rupa
Tinggal jiwaku berhasrat erat
Janganlah Engkau jauhkan kasih-Mu
Dengan hati yang masih ingin menikmati malam tanpa sekat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H