Aku adalah penikmat sore
Ruang waktu yang terasa istimewa
Pemberi jeda pagi, siang, dan malam
Tak lengkap sore tanpa kopi kental manis atau pahit
Bolehlah sang kopi diracik dalam paduan kapucino, jahe, ataupun cokelat
Semua terasa nikmat-nikmat saja, tanpa perlu repot segala
Meski sore sering kali tersapu gerimis atau hujan berkilat-kilat petir
Tetap saja ia menjadi penanda untuk sebuah rehat dalam ruang hidup penuh khidmat
Aku, sang diri yang turut menjadi penikmat sore, termenung
Akankah sepenggal kisah waktu ini tetap punya makna di saat hati tertawan keluh
Jika kau juga penikmat sore
Setidaknya sajak ini untukmu jua
Anggap saja sebagai pengingat sederhana
Bahwa kita, tak bisa hidup tanpa ruang dan waktu, dari-Nya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H