ribuan titik air mengendap menyelami tanah gersang
diam-diam menyulam harapan di ladang yang terlanjur hilang
di deras hujan
terucap bisik lara
meluruhkan duka jiwa
tetes hujan di atas genting
membelit rindu
mengalirkan luka menjadi ribuan cerita
kadang hujan membebaskan belenggu hati
mengikis debu
menyisakan kilau bahagia
merangkai alur kisah kasih
(kau terus bersejingkat di setiap kubangan air doa)
tak ada yang terlupakan, tak ada yang sia-sia
kini hujan tak lagi air mata kekasih
biarkan ia turun
dan kita bersedekap dalam hening
menghapus jejak masa lalu sambil diam-diam menggapai pelangi hati
Yogyakarta, 1 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H