Lihat ke Halaman Asli

Herry Mardianto

TERVERIFIKASI

Penulis

Membangkitkan Kreativitas Emak-Emak dalam Menulis

Diperbarui: 19 Desember 2024   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semangat menulis emak-emak/Foto: Hermard


Menyaksikan emak-emak antre sembako murah, mengantar balita ke Posyandu, atau menyaksikan beberapa ibu muda ngumpul ngopi sambil arisan, ngegosip di kafe, rasanya merupakan hal yang begitu biasa, sangat lumrah.

Berbeda  dengan pemandangan di  Kafe Cerita Kita Kopi (15/12/2024), kampung Jomblangan, Yogyakarta, satu per satu emak-emak berdatangan. Bukan untuk ngopi,  arisan, apalagi ngerumpi,  tetapi mereka ingin  belajar menulis, mengembangkan kreativitas.

Tiga puluh orang emak-emak ingin menulis? Ah, jangan-jangan ini sekadar gosip, isu, atau mencari sensasi di tengah hangatnya berita tentang anak bos roti yang hobi melempar kursi,  penganiayaan oleh sopir pribadi demi perubahan jadwal piket jaga dokter koas, penolakan MA atas  permohonan PK yang diajukan oleh tujuh terpidana seumur hidup dalam kasus Vina...

Tapi ternyata emak-emak yang berkumpul di Kafe Cerita Kita Kopi pagi itu memang  benar-benar ingin belajar menulis. Setidaknya dibuktikan dengan bentangan spanduk di sisi kanan pintu masuk kafe: Diklat Menulis Memetik Hikmah di Balik Kisah.

Siapa pun bisa menulis/Foto: Omah Kayu

Acara diklat menulis yang diselenggarakan Komunitas Omah Kayu Yogyakarta ini ternyata rada istimewa karena sebagian besar pesertanya merupakan emak-emak single parent.

"Diklat menulis ini sengaja kami pilih dengan keinginan  mengaktualisasikan potensi diri dalam menggali life skill di bidang kreativitas menulis. Di samping  turut memberi kado bagi para single parent, aktivis, dan para ibu yang tidak kenal lelah dalam berjuang," jelas Ana Mawar, ketua Komunitas Omah Kayu.

Diharapkan kegiatan  ini menjadi langkah pertama dalam mewujudkan buku antologi berisi berbagai hikmah  di balik kisah emak-emak. Tentu banyak pengalaman  yang bisa dibagikan agar dapat memotivasi dan menginspirasi masyarakat luas sebagai pembaca.

Kegiatan diawali dengan sharing experience bersama Sri Yatmi (Sukaharjo, penulis buku), Ratna Kushardjanti (Yogyakarta, penulis novel), dan  Siti Khofsuh M (Magelang, motivator). Mereka berbagi pengalaman mengenai proses kreatif menulis dan strategi meningkatkan potensi serta kepercayaan diri.

Semangat peserta diklat/Foto: Omah Kayu

Sesi berikutnya, peserta dibekali materi mengenai trik, petunjuk praktis, dan dasar-dasar kepenulisan oleh Herry Mardianto sebagai pemateri utama.

"Menulis bukanlah pekerjaan yang terlalu sulit. Masalahnya, selama ini pekerjaan menulis hanya berhenti di pikiran,  berupa keinginan, sekadar cita-cita. Belum diwujudkan menjadi sebuah tindakan atau action nyata. Hari ini saya akan mengajak  semua peserta  memasuki dunia empiris  menulis," ujar Herry saat memulai diklat menulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline