Lihat ke Halaman Asli

Herry Mardianto

TERVERIFIKASI

Penulis

Puisi Secangkir Kopi

Diperbarui: 26 September 2024   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi pahit/Foto: Hermard

Puisi Secangkir Kopi

/1/
dalam secangkir kopi hitam  
wajahmu   meriap samar di uapnya

sejumput kisah  tertinggal pada tiap alir tegukan  
terbayang percakapan bisu di antara kita dan kerinduan yang terbelah  oleh kelebat bayangan asing

/2/
aroma pahit kopi mengingatkanku pada manis yang kian hilang:   jemarimu  tak lagi erat menggenggam  
 
mengapa  kesangsian tak bergegas pergi?

rinduku  meragu:
haruskah kubiarkan saja kau  hanyut bersama malam  yang kerap mencuri kita dalam sunyi?

/3/
dalam secangkir kopi

aku membeku memeluk erat kelu:
tak lagi menemukan jalan pulang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline