Lihat ke Halaman Asli

Herry Mardianto

TERVERIFIKASI

Penulis

Rumah Aman Saat Mudik

Diperbarui: 4 April 2024   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merayap di Yogyakarta/Foto: Hermard

Mudik merupakan saat yang menyenangkan untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Jadi, jangan heran kalau berbagai cara dilakukan masyarakat agar dapat  pulang ke kampung halaman. 

Bahkan ada yang nekat mudik menggunakan bajaj,  misalnya. Bajaj yang biasanya digunakan sebagai alat transportasi jarak dekat (dalam kota), dipaksa  menempuh perjalanan ke luar kota dengan jarak puluhan bahkan ratusan kilometer demi pulang kampung.   

Bajaj tidak hanya berpenumpang tiga orang, melainkan  memuat satu keluarga, tak kurang dari lima orang. Belum lagi   barang bawaan diikat memenuhi atap bajaj. Bayangkan, betapa beratnya beban yang harus disangga angkutan beroda tiga itu!

Perjuangan mudik lainnya adalah saat  terjadinya kemacetan parah karena jumlah kendaraan meningkat secara signifikan selama periode mudik. Belum lagi dalam perjalanan ada beberapa titik ruas jalan yang tidak memadai (rusak atau berlubang), bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan dan menghambat kelancaran perjalanan. 

Kesalnya lagi jika jalur dialihkan dan diharuskan masuk ke jalur alternatif yang jauhnya tidak kepalang tanggung karena harus memutar.

Tinggalkan rumah dengan nyaman/Foto: Hermard

Meskipun mudik menyenangkan, tetapi meninggalkan rumah bisa membuat kita khawatir. Bagaimana jika ada yang mencoba masuk? Atau apa yang terjadi jika ada kebocoran air, konsleting listrik?

Satu hal yang pasti, sebaiknya kita jangan latah atau bangga mewartakan perjalanan pulang kampung dengan mengunggah ke media sosial, menceritakan kita sudah sampai di kota Tralala, memposting foto saat singgah di rest area

Jika ini  dilakukan, secara tidak sadar kita memberi informasi kepada khalayak (termasuk orang-orang yang  berniat melakukan kejahatan) bahwa rumah kita dalam keadaan kosong. 

Biarlah hanya pengurus kampung/perumahan atau  orang-orang tertentu saja yang mengetahui kita pulang kampung. Jangan tergila-gila memposting segala sesuatu ke media sosial.

Sebelum meninggalkan rumah, sebaiknya dilakukan upaya penggantian lampu teras, samping, ruang tamu, dengan lampu sensor cahaya. 

Hal ini perlu dilakukan karena  maling dengan sasaran rumah kosong dapat menandai  rumah tanpa penghuni dengan mengamati lampu teras/ruang tamu. Jika lampu teras menyala sepanjang hari, berarti rumah kosong.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline