Lihat ke Halaman Asli

Herry Mardianto

TERVERIFIKASI

Penulis

Puisi: Secangkir Teh di Beranda

Diperbarui: 28 Februari 2024   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampa/Foto: Hermard


/1/
senja membasah  dalam secangkir teh di beranda
membayang rajah nasib dan tarian tangan perempuan perkasa di setiap petikan
ladang  saksi bisu perjalanan mengurai cerita dalam setiap helai daun yang terjerembab

/2/
di sela rindu, teh kuseduh  menemu kenangan kekasih, menghilang tanpa jejak
seperti semerbak wangi teh  bergegas menguar
hanya tinggal nostalgia  mengalir dalam setiap tegukan

/3/
pemetik teh memahat puisi dalam  setiap tarikan napas
(gerimis menyaksikan peluh dan air mata)

hikayat senja tertuang dalam secangkir teh yang larut tenggelam di palung sunyi semesta

: kita tak sempat berpelukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline