Lihat ke Halaman Asli

Herry Mardianto

TERVERIFIKASI

Penulis

Puisi: Hujan di Kotagede

Diperbarui: 10 Januari 2024   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hujan. Sumber: Pexels/Bence Szemerey

di bangsal pengapit di rindang pohon kepel, kenangan peziarah menjadi serpihan sejarah membasah

di balik tembok putih masa lalu, peziarah menepi merapal membakar dupa berasap doa

(keabadian serupa detik waktu, berdiam dalam ingatan)

di petilasan makam kota tua, nisan tak pernah menggigil melukis jejak para leluhur

dalam pelukan hujan, batin membisu, keinginan tafakur nyiprat di antara maesan tua

gemericik air menjadi nyanyian penghormatan bagi yang lelap dalam mimpi abadi

hujan kali ini menuliskan kisah purba di garis tangan para peziarah

membasahi pintu batin yang terus terbuka

dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline