Rumah Literasi (RuLi) Blora yang bernaung di bawah Yayasan Pena Budaya Jati (Pedati) didirikan sebagai pusat kegiatan kreatif, membekali generasi muda Blora dengan berbagai wawasan dan referensi menyangkut seni, lingkungan -baik lingkungan alam maupun sosial budaya.
Pada tgl 10-12 Desember RuLi mengadakan lomba foto bagi pelajar tingkat SLTP, SLTA dan mahasiswa Perguruan Tinggi. Objek pemotretan adalah Kirab Budaya Peringatan Hari Jadi Blora ke-274 yang diselenggarakan oleh Pemkab Blora, tanggal 10 Desember 2023 dengan tema Guyub Rukun Sesarengan Mbangun Blora Berkelanjutan, Nguri-Uri Budaya Hingga Desa. Rute kirab budaya mulai dari Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora dan berakhir di depan Kantor DPRD Kabupaten Blora.
Lomba Foto dimaksudkan untuk menumbuhkan apresiasi generasi muda Blora terhadap budaya lokal kota Blora, mengasah talenta dan citarasa mereka, sekaligus meyakinkan bahwa generasi muda mampu berkontribusi positif dengan cara paling sederhana, yaitu lewat foto- foto yang dihasilkan.
"Melalui lomba ini, RuLi berupaya meningkatkan kreativitas remaja. Ini juga merupakan gagasan RuLi Blora menciptakan para kreator dalam bidang fotografi," jelas Noereska, salah seorang panitia dan juri lomba.
Lomba mendapat sambutan sangat baik, terbukti dari banyaknya karya foto yang dikirimkan. Sampai batas akhir lomba, panita menerima 199 foto dari 100 peserta.
Sebagai apresiasi atas antusiasme generasi muda Blora, maka pada tgl 23-24 Desember 2023 Rumah Literasi Blora menggelar Pameran Foto RuLi 2023 dengan menampilkan deretan karya foto pemenang dan foto terpilih.
Tidak kurang dari 50 foto terbaik Kirab Budaya Blora dapat disaksikan dalam pameran yang digelar di Joglo Herman Rumah Literasi Blora, Jalan Halmahera No. 33A Jetis, Blora. Foto-foto tersebut dipilih oleh Landung Simatupang (tokoh teater, aktor film, penulis), Noer Indrijatno Eska (Rumah Literasi Blora, kreator), dan Herry Mardianto (penyuka fotografi, penulis).
Mengapa Rumah Literasi Blora mengadakan lomba foto dan bukan lomba karya tulis mengenai Kirab Budaya Blora? Alasannya sangat sederhana, karena foto selalu menarik untuk dilihat, diamati, dan dihayati. Selain lebih mudah diingat dibandingkan tulisan.
Selebihnya, foto mempunyai nilai dokumentasi abadi, mampu merekam sesuatu yang tidak mungkin terulang kembali.