Lihat ke Halaman Asli

Herry Mardianto

TERVERIFIKASI

Penulis

Ketika Senja

Diperbarui: 11 November 2023   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugu Pal Putih/Foto: Hermard

Hujanku terluka di padang pasir yang tandus akan doa-doa. Hutan meranggas, dedaunan tak bertangkai. Akarnya  seperti sejarah dipenuhi peta buta tak terbaca. Sungai, airnya menghilang tanpa percakapan dengan bebatuan keangkuhan diri sendiri. Lumutnya kukemasi bersama ingatanku yang larut. Azan mengapung saat aku bersejingkat menggapai fatamorgana-Mu. Senjaku menggigil sendirian di dekat tugu penghabisan.

Seekor burung gagak hinggap di pohon trembesi di belakang rumah. Matanya tajam berkedip pada degup jantungku.

Tuhan, engkau di mana? Terselip dalam doa-doaku kah?

(terdengar percakapan hujan, hutan, dan sungai yang kian tak bisa kupahami)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline