Lihat ke Halaman Asli

Herry Mardianto

TERVERIFIKASI

Penulis

Jumprit, Legenda Ahli Nujum, dan Air Berkah

Diperbarui: 16 Mei 2023   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rindangnya situs Umbul Jumprit/Foto: Hermard

Setelah gagal janjian buka bersama saat ramadan beberapa waktu lalu, tiba-tiba Cik Hen (Heni Kertopawiro) dan Mas Sholeh, dua teman yang dikenal sebagai "orang pintar" (di bidang terawangan dan hipnoterapi), mengajak trip  ke Umbul Jumprit yang terletak di wilayah Temanggung.

"Kita akan ke sumber mata air suci yang berasal dari lereng gunung Sindoro. Air ini selalu digunakan sebagai air berkah dalam pemberkahan air suci Waisak," jelas Cik Hen.

Begitulah pada hari Selasa (9/5/2023) kami sepakat menjelajah melewati kota Muntilan, Magelang, dan Temanggung dalam waktu tempuh dua jam mencapai lokasi Umbul Jumprit di Tegalrejo, Ngadirejo, Temanggung.

Setibanya di pintu masuk Umbul Jumprit, kami disambut ramah oleh Pak Widi (61), salah seorang penjaga. Lokasinya berada di tepi jalan raya Ngadirejo, dipenuhi pohonan rindang menghijau. Susananya sejuk, adem, cocok bagi pengunjung yang ingin nenepi mencari ketenangan. 

Kera ekor panjang penjaga Umbul Jumprit/Foto: Hermard

Pengunjung memberikan pisang/Foto: Hermard

Beberapa kera ekor panjang berkeliaran  di jalan raya. Mereka tidak takut oleh lalu lalang kendaraan yang melintas. Terlihat seorang pengunjung, setelah mengambil air dari Umbul Jumprit, membagikan setandan pisang dari pinggir jalan besar. Kera menerima lemparan pisang.  Setelah mendapatkan bagian, ada kera yang memanjat pohon, ada yang membawa pisang, nangkring ke atas gapura dengan arsitektur masa lalu. 

Melewati pintu gerbang/Foto: Hermard

Oleh masyarakat sekitar, kehadiran kera itu dipercaya sebagai keturunan Ki Dipo-kera yang menemani Ki Jumprit bertapa- dengan seekor kera betina dari pegunungan Pleret.

Pak Widi/Foto: Hermard

"Semula tempat ini hanya dikenal penduduk sekitar sini. Tapi setelah diadakan penataan dan pembangunan pada tahun 1980-an, Umbul Jumprit dikenal luas.  Sejak tahun 1987, air Umbul Jumprit dipakai sebagai air suci Waisak," jelas Pak Widi saat mengantar kami masuk menuju lokasi Umbul Jumprit. 

Diceritakan juga bahwa Ki Jumprit merupakan ahli nujum sakti mandraguna dari Majapahit. Konon ia merupakan putra dari Prabu Brawijaya, raja Majapahit,  yang melarikan diri sampai ke kaki pegunungan Sindoro di Temanggung.

Legenda lain menceritakan  bahwa Ki Dipo, merupakan kera milik Eyang Singanegoro, penasihat Prabu Brawijaya V yang melarikan diri dari Majapahit bersama isteri dan dua pengawalnya sampai ke lereng gunung Sindoro di Ngadirejo, Temanggung.

Umbul Jumprit/Foto: Hermard

Umbul Jumprit terletak di cerukan kaki gunung Sindoro, bentuknya menyerupai gua. Di dalamnya terdapat tempat persembahan, patung Subali dan Sugriwa,  dan Dewa Ruci sebagai lambang air kehidupan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline