Menjalankan ibadah puasa tentu saja mengubah pola makan, di samping kita mengalami keterbatasan mengosumsi aneka jenis makanan. Hal tersebut berdampak bagi kebugaran/kesehatan tubuh: mudah mengantuk, cepat lelah dan lemas.
Hal ini terjadi terutama dikarenakan menurunnya kadar gula darah dalam tubuh, keterbatasan dalam mengosumsi kalori, dan tubuh kehilangan banyak nutrisi dan mineral.
Untuk mengembalikan dan menjaga kebugaran tubuh selama melakukan ibadah puasa, para ahli menyarankan kepada kaum muslim agar saat berbuka puasa diawali dengan menikmati makananan dan minuman yang manis-manis terlebih dahulu.
Hal ini perlu dilakukan karena menu manis-manis, seperti kurma dan kolak, merupakan sumber kalori yang paling mudah diolah oleh tubuh, di samping paling cepat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
Dengan demikian, proses metabolisme dalam tubuh akan segera normal kembali. Tentu saja mengosumsi makanan/minuman manis tetap dilakukan tidak dengan tidak berlebihan.
Tradisi Keluarga
Menu makanan manis dalam keluarga kami adalah kurma dan kolak. Untuk kurma alhamdulillah selama tiga tahun belakangan ini, persediaan pasti berlebih. Hal ini terjadi karena setiap akan memasuki ramadan, saya membantu Mas Sholeh, keluarga Arab-Solo, melakukan tradisi membagikan kurma ke beberapa masjid, baik di daerah kota Yogyakarta maupun Bantul.
Satu masjid mendapatkan dua atau tiga kardus untuk pelengkap takjil. Setiap kardus berisi sepuluh kilogram kurma. Tidak hanya dibagikan ke masjid, tetapi juga tetangga kanan kiri, dan teman-teman.
"Berbagi kurma merupakan tradisi keluarga kami berbagi kebahagiaan di awal ramadan. Kami berharap semua merasakan manisnya ramadan," ujar Mas Sholeh.
Lelaki yang pernah bergerak di bidang penerbitan itu menjelaskan bahwa kurma merupakan buah sumber energi dan keselamatan karena dapat sebagai penawar racun.