Lihat ke Halaman Asli

Herry Mardianto

TERVERIFIKASI

Penulis

Majalah Basis: dari Kronik sampai Silat Pena

Diperbarui: 13 Maret 2023   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Majalah Basis Tahun 1980-an/Foto: Hermard

Di zaman modern, penerbitan berupa buku, majalah, merupakan syarat bagi penyebarluasan karya (termasuk karya sastra). Orang- orang yang berada di belakang media penerbitan  (beserta ideologinya) sangat berperan dalam menentukan perkembangan sastra modern.  

Pada awal tahun 1950-an, dalam rangka turut berperan serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, di Yogyakarta mulai bermunculan surat kabar/majalah, yang memuat sastra, khususnya sastra Indonesia. Beberapa di antaranya adalah majalah Budaya, Seriosa, Basis, Suara Muhammadijah, Pusara, dan  Gadjah Mada; meskipun tidak semuanya memuat karya sastra.

Penampilan majalah Basis awal/Foto: Hermard

Majalah Basis pertama kali terbit pada. tanggal 15 Agustus 1951 dengan alamat redaksi Jalan Tjode 2 Yogyakarta. Susunan redaksi Prof. Dr. N. Drijakara (pemimpin redaksi), R. Soekadija, Prof. R. Sukarta, Prof. Dr. P. Zoetmulder (anggota redaksi), dan G. Vriers. (sekretaris redaksi).
Motto penerbitannya:  "Majalah Kebudayaan Umum" - kemudian berubah menjadi "Majalah Bulanan untuk Soal-soal Kebudayaan Umum". 

Rubrikasi  majalah tersebut antara lain Kronik, Silat Pena, Varia Budaya, Bumi Berputar: Pusat Getaran Berita, Timbangan Buku, Artikel Budaya, Pendidikan, Puisi, dan Agama. 

Kronik memuat tulisan pendek mengenai pandangan seorang penulis. Misalnya gagasan B. Sularto dalam tulisannya "Meninjau Beberapa Aspek Mentalita Kesastrawanan" (Basis, Oktober 1962), dan "Achdiat dan Cerita Pendek" (Basis, Oktober 1956). Rubrik Kronik juga berisi polemik atas tulisan yang pernah dimuat dalam Basis.

Kronik/Foto: Hermard

Rubrik Varia Budaya berisi informasi mengenai kegiatan budaya/sastra yang dilakukan oleh institusi tertentu, baik di Indonesia maupun di luar negeri. 

Varia Budaya Oktober 1963/Foto: Hermard

Rubrik Pertimbangan Buku memuat resensi berbagai macam buku, baik ilmu pengetahuan alam maupun ilmu sosial, bahasa, dan sastra. Kehadiran rubrik ini dimaksudkan  memudahkan pembaca mengetahui isi buku yang diresensi oleh redaksi Basis

Timbangan Buku Oktober 1956/Foto: Hermard

Berbagai peristiwa yang terjadi di belahan dunia maupun di Indonesia diwartakan lewat rubrik Bumi Berputar: Pusat Getaran Berita. Peristiwa yang disajikan adalah peristiwa/ persoalan penting yang sudah berlalu tetapi dianggap perlu diketahui oleh pembaca. Misalnya  tulisan "17 Agustus 1960" (Basis,  September 1960). 

Bumi Berputar/Foto: Hermard

Selain berupa peristiwa, tulisan yang dimuat terkadang mengenai serba-serbi kehidupan di wilayah tertentu. 

Tulisan "17 Agustus 1960" tidak saja menceritakan bagaimana peringatan kemerdekaan Republik Indonesia merupakan kejadian monumental, tetapi yang lebih penting berupa ulasan mengenai pidato dan konsekuensi pidato Presiden Soekarno pada hari peringatan lima belas tahun kemerdekaan Indonesia yang juga merupakan peringatan satu tahun usia Kabinet Kerja dan Manifesto Politik. Dalam pidato  berjudul "Laksana Malaikat yang Menyerbu dari Langit Jalannya Revolusi Kita".

Presiden memerintahkan pembubaran Partai Masjumi dan Partai Sosialis Indonesia, serta menyatakan putusnya hubungan diplomatik Indonesia-Belanda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline