Jangan mudah tergoda melihat deretan warung tahu kupat dengan papan nama mencolok sepanjang jalan raya Blabak hingga Magelang. Meskipun semuanya enak. Tergodalah pada tahu kupat Pelopor di Blabak atau tahu Pojok, Magelang. Tahu Pojok sudah ada sejak tahun 1942, sedangkan tahu kupat Pelopor muncul kemudian pada tahun 1965.
Hampir sama dengan makanan legendaris di tempat lainnya, tahu kupat Pojok pun dirintis dengan cara berjualan dipikul, kemudian meningkat menggunakan gerobak dorong.
Awalnya tahu Pojok dijajakan keliling kota dan mangkal di sekitar alun-alun Magelang. Akhirnya pada tahun 1958 menempati salah satu kios di Jalan Tentara Pelajar No. 14, Magelang. Jika dari arah Yogyakarta, letaknya sebelum alun-alun Magelang.
Jangan salah pilih/Foto:Hermard
Meskipun kini dikelola oleh generasi ketiga, tetapi warung tahu Pojok tetap diminati pelanggan, terutama jika pas jam makan siang. Terkadang pelanggan rela antre karena keterbatasan tempat.
Mengapa pelanggan tetap ketagihan datang ke sini? Tak lain karena rasa dan olahan bahan pilihan yang digunakan tetap terjaga dengan baik.
"Iya, resep warisan keluarga dan olahan bahannya ditangani oleh keluarga Bu Kuntari. Kami tinggal menyajikannya," terang seorang pramusaji yang melayani kami dengan ramah.
Godaan tahu Pojok Magelang/Foto: Hermard
Keramaian penikmat tahu/Foto: Hermard
Saat sedang asyik melahap tahu kupat, seorang lelaki masuk membawa ember berisikan tahu berukuran besar-besar. Tahu putih kenyal itu langsung dibawa masuk ke dapur untuk diolah.
Dalam penyajiannya, tahu selalu digoreng mendadak saat pelanggan memesan. Sengaja digoreng setengah matang dengan irisan agak tipis supaya terasa lembut saat disantap.
Selain teh, jeruk, tersedia pula minuman tradisional wedang jahe, ronde, dan sekoteng.