Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa "kaget"nya pada saat bertemu dengan sejumlah tokoh, budayawan, dan aktivis di Istana merdeka, rasa kagetnya terungkap karena pembahasan revisi Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Dewan Perwakilan Rakyat berlangsung sangat cepat.
"Dia bilang 'kenapa cepat banget'," kata Budayawan Goenawan Mohamad di kantor Komunitas Salihara, Jakarta, mengutip ucapan Presiden Joko Widodo saat acara tersebut.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif pun "kaget" dengan munculnya revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2019, tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (RUU KPK) di gedung DPR RI.
"Kami kaget, Jadi pertama-tama melihat revisi UU KPK itu tidak kami ketahui awalnya dan itu dikerjakan secara tertutup. Tiba-tiba ada sidang dan itu tidak ada dalam prolegnas (Program Legislasi Nasional)," ekspresi wakil ketua KPK tersebut disela-sela acara Roadshow Bus Antikorupsi KPK di Kota Malang.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengaku "kaget" Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengabulkan pembahasan revisi Undang-undang KPK setelah mengirim surat presiden (supres) kepada DPR RI.
Agus mengatakan pernah bertemu dengan Jokowi dan membahas tentang pemenuhan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undang. Kami sudah melihat rencana UU-nya itu pun dilihat di berita-berita karena secara resmi kami di KPK tidak dilibatkan, berbeda dengan sebelumnya kita dilibatkan melalui undangan dalam rapat-rapat di DPR tetapi hari ini kita "kaget" hal itu begitu cepat, menurut Ketua KPK tersebut.
Mahasiswa juga "kaget" dengan proses kejar tayang DPR RI untuk melegalkan rancangan Undang undang yang disampaikan pemerintah ke DPR RI. menunjukkan rasa "kagetnya", mahasiswa melakukan unjuk rasa di hampir semua kota besar Indonesia. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh indonesia sampai-sampai harus belajar politik ke jalanan.
Masyarakat Indonesia juga "kaget", ketika tiba-tiba mahasiswa di seluruh Indonesia bergerak. Gerakan mahasiswa yang selama ini mati suri, mendadak bangkit. Menjadi zombie yang menakutkan. Mahasiswa di daerah menyasar gedung-gedung pemerintah. Di Jakarta mereka menyatroni gedung DPR. Pagar gedung DPR dijebol.
Tetapi, DPR RI tetap tenang, karena diakhir masa jabatannya berusaha meninggalkan jejak yang terselubung. yaitu meninggalkan sumbu peledak yang bila ada waktunya akan meledak, dan apabila meledak akan membuat semua yang ada di Indonesia "kaget" luar biasa.
Selamat datang Anggota DPR RI "Kaget", semoga tidak takut masuk gedung DPR RI..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H