Detikcom merupakan salah satu portal berita online yang dijadikan kanal berita terkuat. Detikcom dituntut untuk mengemas berita secara cepat dan akurat.
Dengan berubahnya sebuah media yang berawal dari media konvensional menjadi media baru sebagai cara mengakses infromasi. Perubahan media tersebut juga merubah beberapa karakteristik media menjadi lebih baru dan mengikuti perkembangan teknologi.
Munculnya media baru juga secara tidak langsung mempelopori Detikcom untuk membuat portal berita online, dan hingga saat ini Detikcom dikenal populer dikalangan pembaca. Kepopuleran ini secara tidak langsung menuntut Detikcom untuk terus memberikan informasi yang cepat dan akurat untuk memenuhi kebutuhan para pembacanya. Sehingga tuntutan itu juga mengaharuskan para pekerja terlebih jurnalis online untuk mampu bekerja dalam tekanan, memiliki mental yang kuat, dan harus mampu bekerja secara multitasking ungkap Elza Astari Readuari, seorang Asisten redaktur Detikcom. Elza juga mengatakan jika sering melihat pekerja atau jurnalis yang baru, namun tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama itu merupakan hal yang biasa didapati di Detik.com
"Udah biasa banget kalo hari ini liat anak baru, besoknya atau bebeberapa minggu atau bulan udah gak keliatan lagi, yaudah itu gak betah," ujar Elza (27/04)
Multitasking yang diucapkan Elza itu seperti, jurnalis tidak hanya dapat menulis saja tapi juga harus mampu mengambil video, audio, foto selama liputan. Dalam hal berita Elza menjelaskan bahwa foto merupakan hal yang terpenting dari pada video, guna untuk memperkuat keakuratan sebuah berita.
Cara Pengelolaan/Produksi Konten Berita:
- Multitasking
Jurnalis online harus siap membantu jurnalis lain, tidak hanya bisa menulis berita saja. Namun, juga diharuskan bisa mengambil foto dan video selama liputan ( video dikemas sendiri pada kanal baru dengan nama "Video 20 Detik di Detikcom") - Konten Berita
Pada konten berita hardnews, saat liputan setidaknya sudah menyiampkan template yang disusun sebanyak empat paragraf. Judul yang digunakan memiliki 75 atau 63 karakter. - Tahapan Redaksi
Dimulai pada tahapan wawancara guna untuk menentukan angle berita, kemudian hasil wawancara di buat trasnkrip, dari transkip jurnalis akan menulis berita. Saat tulisan selesai, kemudian dikirim ke tim redaksi untuk memulai proses sunting oleh editor dan dipublikasikan. - Interaktivitas
Selain jurnalis, pembaca dapat menulis opini atau berita pada kolom detiknews, jika berita terpilih maka dapat dipublikasikan di Facebook Detikcom. - Hyperlink
Berita-berita yang dibuat oleh detik.com juga menyediakan hyperlink atau tautan untuk menghubungkan pada informasi yang berkaitan pada portal Detikcom. - Digital
Dalam hal digital, Detikcom juga membagikan informasi melalui media sosial yang dimiliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H