Lihat ke Halaman Asli

Herry Dim

Pekerja seni, penulis seni/kebudayaan, dan lingkungan hidup

Catatan dari Obrolan dengan AD Pirous

Diperbarui: 6 April 2022   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Gerabah Emas" 35 x 35 cm, media campuran, dan akrilik di atas kanvas. Salasatu karya A.D. Pirous, 2008. Gambar dari katalog "Di Atas Kaligrafi."

INI adalah catatan terlewatkan atau lumayan lama terimpan di dalam cakram keras (hard disk).

**

Pelukis senior Abdul Djalil Pirous atau Pak Pirous (demikian panggilan akrab saya kepadanya) menyelenggarakan pameran "Di Atas Kaligrafi" sepanjang Oktober 2021 -- Februari 2022, di Serambi Pirous, Bandung. 

Di antara sederet programa pameran tersebut adalah Undangan Tur Pameran, Selasa, 21 Desember 2021. Itu rupanya semacam undangan khusus yang dilaksanakan bertahap-tahap selama pameran demi pembatasan kunjungan mengingat statistik Pandemi Covid19 saat itu masih tinggi. 

Di dalam program simpatik tersebut antara lain adalah kesempatan keliling ruang pameran sambil mendengarkan penjelasan Bambang Sugiharto selaku kurator atau pun dari Pak Pirous sendiri atas serangkaian karya "Di Atas Kaligrafi."

Seusai keliling melihat-lihat karya, Pak Pirous bertanya: "Sudah pernah lihat studio tempat saya kerja?"

"Belum Pak Pirous," jawab saya.

"Ayo kita ke atas sana," ajak Pak Pirous.

Ajakan seniman ke tempat kerjanya, (setidaknya bagi saya) itu suatu kehormatan, sebuah kesempatan besar untuk mengenali kedalaman sekaligus perjalanan suatu karya mewujud, selebihnya dari itu adalah semacam ekspresi kedekatan, dan apalagi di ujung obrolan mendapat hadiah buku "A.D. Pirous" yang ditulis oleh Kenneth M. George dan Mamannoor. Maka, bukan saja girang tapi juga ada rasa bahagia ketika saya melangkah meniti anak tangga demi anak tangga mengikuti Pak Pirous.

Ruang kerja tersebut berada satu lantai di atas salasatu bagian galeri Serambi Pirous. Termasuk takbegitu luas/besar jika diukur dari kebesaran Pak Pirous sendiri. Dinding utaranya terdiri dari bingkai-bingkai kaca berukuran besar, sehingga ada ruang pandang ke arah bebukitan. Sebuah meja besar terhampar di sana. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline