Lihat ke Halaman Asli

Herri Mulyono

Dosen di Perguruan Tinggi Swasta Jakarta

Merasakan Transaksi Khas Amzon dan Ebay di Tokopedia

Diperbarui: 19 Desember 2015   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar: www.seoterpadu.com"][/caption]

Pertama kali sekali saya merasa puas dengan toko online (jual beli berbasis-web) adalah ketika mencoba amazon dan ebay tahun 2012 silam. Semua transaksi 100% online, tanpa kontak langsung dengan penjual dan setiap aktivitas transaksi (konfirmasi pembayaran, konfirmasi pengiriman barang dan komunikasi lainnya) terekam pada sistem web dan dikirim ke emai. Penjual hanya bertanggung jawab terhadap barang yang dikirim.

Yang membedakan antara Amzon dan ebay adalah barang-barang yang dikirim oleh pedagang. Pada Amazon, barang biasanya (selama pengalaman saya) di paket dengan dus khusus dari Amazon, sedang ebay umumnya barang di kirim langsung oleh pedagang. Saya akhirnya mengambil kesimpulan begini: di Amazon, setiap pedagang wajib mengirimkan barang ke Amazon, lalu pihak Amazon memberikan box dan kemudian mengirim ke pembeli. Bisa diantar langsung ke rumah pembeli, atau melalui lemari khusus yang telah disiapkan Amazon di tempat-tempat (mall) yang telah ditentukan. Sistem inilah yang memberikan kenyamanan dan kepastian bahwa barang akan sampai ke pembeli.

Sebelumnya, transaksi di toko online yang saya lakukan adalah melalui individu. Artinya, seseorang menawarkan barang dagangan di kaskus, FB ataupun web pribadinya, lalu saya menghubungi penjual melalui WA ataupun sms dan dari sanalah komunikasi tentang transaksi barang dimulai. Mulai dari harga, transfer uang, konfirmasi transfer, penelusuran paket kiriman, sampai masalah keluhan/komplain. 

Suka dukanya tentu ada. Dari penjual yang baik sampai penjual yang nakal. Mulai dari klaim transfer belum sampai dan barang yang telat kirim karena faktor lupa. Kadang juga respon yang lama yang sangat menganggu. Tapi kembali lagi pada pedagang. Dan sistem penjualan seperti ini cenderungnya 'untung-untungan'. Artinya beruntung kalau bertemu pedagang baik dan jujur sehingga cepat dan barang sami, dan dianggap sial bila bertemu dengan pedagang nakal dan curang yang kadang sering menipu. 

Kemarin saya pertama kali mencoba sistem jual beli online Tokopedia. Terus terang saya kagum. Seolah-olah saya sedang mencoba Amazon dan Ebay yang terkenal itu. Mulai dari pembuatan akun, konfirmasi barang, konfirmasi pengiriman barang, semua online dan yang sangat menggembirakan, informasi detail ini dikirimkan ke email saya sehingga saya tidak lagi bertanya-tanya.

Awal-awal merasa ragu juga apakah barang saya akan sampai dan kalau-kalau berjumpa pedangang nakal. Well, setelah membaca petunjung, informasi dan hal-hal lain terkait dengan aktivitas transaksi, khususnya transfer uang ke rekening resmi Tokopedia bukan penjual, maka saya yakin full 100% bahwa saya tidak tertipu. Terlebih hari ini (satu hari setelah transaksi) saya mendapatkan paket barang yang saya beli. Dan terbukti, transaksinya aman dan sukses. 

Seperti halnya gojek yang popular, saya pun dengan senang hati menulis review tentang Tokopedia ini. Alasannya ya karena satu Tokopedia ini (sejauh saya tahu) adalah 'Karya anak bangsa'. Lalu kenapa Tokopedia, .. ya kebetulan barang yang saya cari ada di Tokopedia.

 

Selamat mencoba

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline