Merdeka dalam Lintasan Sejarah (1)
Wahai Sahabat
Aku duduk di sini menyaksikan aksara beterbangan
Aku menangkap beberapa aksara bernilai sejarah
Pada bangsa yang kekar mencabut akar imperialis dan kolonialis
Hendak kuceritakan padamu, sahabat
Dalam lintasan waktu beratus tahun lampau
Bangsa-bangsa nusantara mandiri dan berdaulat
Diadukan bagai ayam sabung devide et impera
Hingga kesadaran lahir di dalam darah nasionalisme
Bersatulah daerah ketika kaum muda menggerek bendera para Jong
Jong Java, Jong Selebes, Jong Sumatran, Jong Ambon, Jong Timor
Ragam kaum muda berikrar akhirnya menemukan jati diri Indonesia
Geger imperialis dan kolonialis
Cakarnya ditajamkan, cengkeramannya ditambahkan
Makin menguat dalam raga bangsa bersatu
Darah menyembul menyiram pangkuan pertiwi
Pertiwi meringis dalam duka berkepanjangan
Berguguran anak negeri manakala mekar di pucuk perjuangan
Imperialis dan kolonialis makin tegar berbedil
Moncong meriam muntahkan ancaman kematian komunitas
Gugur satu tumbuh seribu berjejeran maju pantang mundur
Teriak merdeka mengantar nyawa lebih baik mati berkalang tanah
Perlawanan bercendawan di seantero nusantara mengusir kolonialis
Penundukan mengawan di titik-titik imperialis penguasa ekonomi
Tikar tak sempat digulung, kancing terbuka memberi ruang kencing
Berlarian sambil mnggerutu ketika Dai Nippon menggempur Pasifik
Merdekakah?
Belum!
Dai Nippon merajai arena dengan samurai berdaya magis
Lalu tertunduk manakala Hiroshima Nagasaki meraung ratap
Metamorfosis indah kehidupan menjadi buruk rupa tak terbilang
Pulanglah Dai Nippon menunduk pada Sang Adikuasa mandraguna
Proklamasi berkumandang memekakkan telinga kolonialis
Sang kolonialis membalik arah badan berboncengan kawan
Pecah agresi militer melintas konferensi menghias negeri Proklamasi
Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H