Pemulung Aksara tiba di jembatan seribu kisah
Jembatan seribu kisah dinamai Talmanu
Ada yang lebih keren lagi hingga legal, Termanu
padahal kata Talmanu' artinya, dilarang keras
tapi dialihkan menjadi Termanu yang linglung makna
Pemulung Aksara melepas jauh pandangan
genangan air dalam kolam dengan keriapan ikannya
kisah buaya rawa yang sering muncul di sana terngiang
jalan alternatif tergambar melingkari bibir sungai
itulah pilihan bila jembatan penghubung ini beresiko
Pemulung Aksara berefleksi sejenak
ketika senja menyapa ufuk di seberang sana
dan pepohonan tegak arogan tiada sudi sujud
cakrawala mengurai warna keemasan berjingga
gelap merayapi permukaan sungai berpasir
Pemulung Aksara masih berefleksi
kaki-kaki kaum menjejak pada masa lampau
kaki-kaki yang sama masih membekaskan jejak
dalam segala kaum di wilayah Timur dan Barat Amfo'an
pah binoni menjulang bukit batuan, hutan dan padang
Senja di Talmanu' akan terus ada di sana
setiap senja akan mengukir kisah
kisah bernada elegi dan litani kaum
mereka sudah terbiasa menitikkan air mata
rona senyum sesaat saja pada musimnya
Umi Nii Baki-Koro'oto, 23 Juni 2024
Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara
NB: ditulis ketika pulang dari Soliu Amfoang Barat Laut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H