Bayu Berkabar Duka
Sahabat,
Jika angin berhembus,
akan ke arah mana, kita dapat mengetahuinya
Jika hendak hujan, awan gelap menyelemuti mayapada
kita dapat menduga akan terjadi hujan
atau justru hembusan angin membawanya pergi
Jika tanggal 25 Mei, 33 tahun lalu dapat diulangi hari ini,
tentulah gelak tawa ada pada kami
Sahabat
Hari ini kami berdiri di sini
kami murung bersama cakrawala
bayu menghantar kabar duka
Kami berduka, kami menangis
Sahabat
Tawamu tak lagi bersama kami
Candamu tak lagi bersama muridmu
Gurauanmu tak lagi di sini
Emosi jiwa da ragamu terkenang
dalam jejak sederhana berprasasti
Selamat jalan sahabat
Retraen, 25 Mei 2024
Puisi di atas ditulis oleh Heronimus Bani dan dibacakan oleh seorang rekan guru pada hari Sabtu, (25/5/24) di Retraen Amarasi Selatan.
Satu kebiasaan dari seorang guru bernama Heronimus Bani yang mau menulis puisi ketika menghadiri upacara penguburan jenazah dari rekan guru yang meninggal. Puisi akan ditulis secara spontan, dan memohon pelung kepada pemandu acara untuk membacakannya.
Hari ini, Jumat (25/5/24) sang Penulis puisi mendapat tugas menyampaikan kata sambutan sebagai Pembina upacara pada upacara penguburan jenazah seorang rekan guru yang meninggal. Maka, puisi ini dibacakan oleh seorang rekan guru.
Umi Nii Baki-Koro'oto, 25 Mei 2024
Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara