Pengantar
Kita baru saja melewati bulan pertama, Januari 2024 dan memasuki bulan kedua, Februari 2024 pada minggu kedua. Umat Kristen dalam tahun pelayanan dimulai dari Masa Advent, Natal, Epifania dan sekarang memasuki Minggu Sengsara Yesus. Tujuh minggu lamanya umat Kristen akan berada dalam refleksi-refleksi Sengsara Yesus.
Refleksi-refleksi itu akan diperdengarkan di mimbar-mimbar gereja dan memanfaatkan pula kanal-kanal aplikasi media sosial sebagai mimbar refleksi pula. Para pendeta dan pastor (pelayan-pelayan umat) akan menyuarakan betapa Yesus dalam kesengsaraan-Nya. Yesus yang sungguh-sungguh Manusia Tulen itu telah mengalami kesengsaraan dengan pendekatan kekerasan fisik dan psikis. Nuansa kekerasan fisik dan psikis akan dibahasakan sedemikian rupa oleh para pelayan umat agar iman makin teguh. dan kesadaran akan hidup yang bermakna makin mewujud.
Salah satu bagian dari catatan para penulis Injil yakni: Luk.22:3-6; Mat.26:14-16; Mrk.14:10-11; ketiganya merupakan ayat-ayat sejajar yang ditulis oleh tiga penulis berbeda. Diksi yang dipakai para penulis terlihat ada kemiripan. Esensinya sama yakni ada pengkhiatan ketika uang berada dalam genggaman.
Catatan Pendek dari Tiga Penulis Injil
Penulis Injil Lukas (22:3-6) memulai dengan pernyataan bahwa Iblis masuk ke dalam hati Yudas yang bernama IskarioIt. Yudas pun berangkat menemui para imam kepala dan kepala pengawal Bait Allah. Di sana ada perundingan. Topik yang dirundingkan yakni bagaimana trik dan teknik menyerahkan Yesus kepada mereka. Perundingan itu menghasilkan kesepakatan, Yudas menyerahkan Yesus dengan imbalan sejumlah uang dengan syarat rahasia tingkat tinggi.
Penulis Injil Matius (26:14-16) mencatat bahwa Yudas Iskariot mengambil inisiatif bertemu dengan para imam kepala. Ketika sudah bertemu, ia menawarkan diri untuk menyerahkan Yesus dengan mengajukan permintaan, "apa yang hendak kamu berikan kepadaku, kalau aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka memberikannya tiga puluh uang perak kepadanya. Lalu, tekniknya ada pada Yudas Iskariot.
Catatan Penulis Injil Markus (14:10-11) serupa dengan Matius. Tambahan informasinya yakni ada kegembiraan pada para imam kepala. Kegembiraan itu segera berlanjut dengan tindakan yakni memberikan uang kepadanya. Waktu yang tepat, trik dan teknis penyerahan sajalah yang akan dikomunikasikan kemudian. Peran itu akan dimainkan oleh Yudas Iskariot.
Bahagian kecil awal kesengsaraan Yesus dimulai dari apa yang dilakukan oleh Yudas Iskariot. Yudas Iskariot berinisiatif. Ia aktif dalam kesunyian dirinya sendiri bersama kegalauan hatinya. Ia dan rekan-rekannya yang terus bersama Yesus Guru/Rabi mereka, namun hati Yudas Iskariot terus bergoncang tanpa suatu kepastian sikap.
Yudas Iskariot, Sepak Terjang dan Dampaknya