Lihat ke Halaman Asli

Roni Bani

Guru SD

Doa Seorang Abdi

Diperbarui: 3 Januari 2024   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Sekr.Maj.Jem.Koro'oto

Catatan awal

Seorang sahabat mengirim pesan dengan permintaan agar kepadanya dituliskan satu puisi. Puisi dimaksud berisi rasa syukur dan terima kasih pada Tuhan karena dia dan teman-temannya telah menyelesaikan satu periode tugas sebagai anggota fungsionaris gereja lokal. Fungsionaris gereja lokal yang dimaksud di sini yakni, Majelis Jemaat.

Ketika periode pelayanan mereka berakhir, terjadi proses untuk memilih fungsionaris baru. Di antara mereka ada yang tetap pada fungsi sebagaimana yang sudah diamanatkan kepadanya, ada pula yang bergeser, ada yang berhenti dan ada anggota fungsionaris baru.

Puisi dimaksud akan dibacakan pada saat mereka menerima penumpangan tangan berkat sebelum memulai tugas pada periode pelayanan baru. Puisi yang dimaksud itu sebagai berikut:

Doa Seorang Abdi

Tuhanku...
aku ini hamba-Mu, orang suruhan-Mu
Kau seleksi dan pilih melalui suara umat-Mu di sini
Kau tetapkan dengan putusan pelayan yang Kau utus
Aku bersama mereka yang telah Kau tetapkan
telah menunaikan fungsi pelayanan penatua, diaken dan pengajar
Kami mengakhiri masa menunaikan fungsi sesuai ketentuan
ketentuan itu menjadi acuan atas kesepakatan bersama
kesepakatan oleh yang mewakili kami pada sidang tertinggi jemaat-jemaat
kami menyebutkannya Sidang Sinode

Sinode kami, Gereja Masehi Injili di Timor
orang menyebutkannya secara pendek GMIT
GMIT mengartikulasikan diri sebagai murid Kristus
kami ada di dalamnya menunaikan tugas kerasulan
dalam keterbatasan pengetahuan kami tunaikan fungsi
hingga mencapai ketentuan durasi dan limitnya 4 tahun

Kini...
Di antara kami akan berhenti sejenak di sini
Berhenti untuk bersaksi tentang Kristus di hadapan umat secara umum
namun terus menjadi pemberita kasih Kristus dengan tutur, sikap dan akta
izinkan Roh-Mu terus bersama mereka yang berhenti sejenak
pula bersma kami yang masih akan bersama dalam satu gerak tarian
tarian pelayanan kami di bawah kepemimpinan Kristus Kepala Gereja

Kami menyadari kelemahan pengetahuan dan ketrampilan
siapakah kami, ya Tuhan?
Tiliklah kami, teruslah menggandeng kami
kami akan melewati lembah-lembah hati insan
kami akan mendaki ke bukit-bukit problematika
kami akan berenang di keringnya sungai cinta kasih
kami akan merenung pada bayangan mamar pencitraan diri

Siapakah kami yang mampu tiba di segala bathin?
Apakah mereka yang membathin mengujarkan kesejukan?
Apakah mereka yang duduk di lapak sukacitanya akan bersyukur?
Apakah mereka yang mendayung di bibir pantai menghunjukkan persembahan?
Apakah mereka yang mengais di lereng akan bergirang pada butiran hasil?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline