Lihat ke Halaman Asli

Roni Bani

Guru SD

Aksesori Kota

Diperbarui: 18 Desember 2023   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku susuri jalan-jalan di kota
kota makin megah nan mewah
Aku tengok kiri dan kanan di kota
masyarakat kota makin keren
Aku telisik ke dalam gang sempit
kaum dan puak memasang terali
candi dan graha megah tegak nan kokoh
kompetisi tampilan tiada terhindarkan

Aku tengadah bertanya pada awan
telah demikiankah rupa dan wujud kaum kota
bukankah tahun-tahun lalu mereka berpuak?
Mengapa tangan makin pendek terulur
ketika telapak tangan bertadahan di bibir gang?

Awan menggeser posisi duduknya
melumat aksara sebelum disemburkan
agar barisan kata menjadi indah dalam hembusan
saat itu aku mendengar bisikan jawabanya,
Mereka menggeser nilai hidup bersama
menjunjung nilai hidup kemewahan
sambil menabur janji bermuatan asa
hendak meraih singgasana gengsi martabat

Aku memicingkan mata pada sang surya
padanya kugumamkan nada  sinisme
ia berbalik padaku menebar senyum senja
manakala ufuk menyambutnya
lalu ia bersaksi padaku tentang insan mulia
memajang wajah senyum manis di gang dan lorong
mengaksesori kota dengan gaya mentereng
lalu pulang mengais kembali energi yang sirna
sambil mengambangkan mimpi meraih impian
pada kemewahan dan kemegahan harga diri kelak 

Umi Nii Baki-Koro'oto, 18 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline